Banner

Lembaga sertifikasi halal berbasis komunitas Muslim Indonesia hadir di Jepang

Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas berbicara saat peluncuran Lembaga Sertifikasi Halal berbasis Komunitas Muslim Indonesia yang pertama atau Halal International Trust Organization (HITO) di KBRI Tokyo, pada Ahad (29/9). (Kementerian Luar Negeri RI)

HITO adalah lembaga sertifikasi halal berbasis komunitas yang berada di bawah Keluarga Masyarakat Islam Indonesia (KMII), dengan tujuan mendampingi para pengusaha pangan lokal di Jepang untuk memiliki kebijakan halal serta menerapkan prinsip-prinsip kehalalan produk.

Jakarta (Indonesia Window) – Untuk memperkuat akses layanan halal bagi masyarakat Indonesia yang tinggal dan berkunjung ke Jepang, Pemerintah Indonesia meluncurkan Lembaga Sertifikasi Halal berbasis Komunitas Muslim Indonesia yang pertama atau Halal International Trust Organization (HITO) di KBRI Tokyo, pada Ahad (29/9).

HITO adalah lembaga sertifikasi halal berbasis komunitas yang berada di bawah Keluarga Masyarakat Islam Indone​sia (KMII), dengan tujuan mendampingi para pengusaha pangan lokal di Jepang untuk memiliki kebijakan halal serta menerapkan prinsip-prinsip kehalalan produk.

Saat ini sertifikasi halal HITO hanya diperuntukan bagi pasar Jepang dan tidak berorientasi ekspor, ungkap Kementerian Luar Negeri RI dalam pernyataan tertulisnya yang diterima Indonesia Window, Senin.

Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas, memimpin peluncuran HITO secara resmi, didampingi oleh Dubes RI untuk Jepang merangkap Federasi Mikronesia Heri Akhmadi, dan Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Muhammad Aqil Irham di KBRI Tokyo.

Peluncuran tersebut juga dihadiri oleh Direktur Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Sholahudin Al Ayub, secara daring (dalam jaring/online).

Dubes Heri Akhmadi menyampaikan peluncuran HITO juga mewakili penguatan kerja sama antara Indonesia dan Jepang untuk mempermudah perusahaan memasuki pasar makanan halal di satu sisi dan menambah pilihan produk makanan halal bagi warga Muslim, khususnya yang berasal dari Indonesia di Jepang.

“Hari ini, kita merayakan peluncuran HITO, lembaga sertifikasi halal berbasis komunitas Muslim Indonesia pertama di Jepang, yang dirancang khusus untuk pasar Jepang,” kata Heri Akhmadi.

Menurut Heri, pasar halal Jepang terus tumbuh dengan proyeksi nilai mencapai lebih dari 68 juta dolar AS pada 2024, dan berkembang pada tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 6,3 persen.

Pertumbuhan tersebut didorong oleh meningkatnya permintaan, baik dari komunitas Muslim lokal maupun meningkatnya jumlah wisatawan Muslim yang berkunjung ke Jepang, ungkapnya.

“Saat ini terdapat sekitar 180 ribu warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Jepang dan mayoritas beragama Islam,” katanya, seraya menambahkan,  komunitas yang berkembang tersebut, selain berkontribusi kepada keragaman budaya Jepang, juga memperkuat perlunya keberadaan lembaga sertifikasi halal yang memahami persyaratan bagi umat Muslim di Jepang.

“HITO adalah lembaga sertifikasi halal yang tidak hanya mematuhi standar halal global, namun juga mempertimbangkan kondisi lokal dan kearifan budaya Jepang yang unik,” Dubes Heri menjelaskan.

Sertifikasi HITO dirancang khusus untuk pasar Jepang, menjembatani ketaatan beragama dengan nilai-nilai kualitas, presisi, dan kepedulian, yang menjadi ciri khas Jepang, tambah Dubes Heri yang didampingi ​​oleh sejumlah pejabat KBRI Tokyo.

Hadir pula Ketua Keluarga Masyarakat Islam Indonesia (KMII) Jepang Muhammad Zahrul Muttaqin ​dan Ketua HITO Erwin Avianto.​

Menteri Agama​ RI Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, pembentukan HITO memiliki arti yang strategis.

“Sertifikasi HITO akan menjadi bagian penting dari ekosistem halal di Jepang yang dibangun oleh komunitas Muslim Indonesia di Jepang. Peluncuran HITO diharapkan juga akan dapat memperluas akses produk halal Indonesia, termasuk produk-produk UMKM ke pasar internasional yang lebih luas,” ujar Yaqut.

Menurut menteri, hal tersebut bukan hanya sebuah prestasi bagi UMKM, tetapi juga langkah besar dalam mendukung produk halal Indonesia bersaing secara global, sekaligus memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Jepang dalam sektor ekonomi dan terutama pada industri halal.

Pada kesempatan peluncuran, telah dilakukan penyerahan sertifikat halal oleh Kepala BPJPH yang disaksikan Menteri Agama kepada empat lembaga halal luar negeri Jepang yaitu, Japan Muslim Association, Japan Halal Association, Muslim Profesional Japan Association, dan Japan Islamic Trust.

Acara peresmian juga diikuti dengan penyerahan sertifikasi halal HITO dari Duta Besar Heri Akhmadi kepada lima perusahaan di Jepang yang terdiri atas Nine Stars, Co. Ltd., ruparupa Japan, Monggo Moro, Maruzen Co. Ltd., dan Ani & Ivan.

Pertemuan diakhiri dengan diskusi panel mengenai pembentukan ekosistem halal di Jepang dengan pembicara dari KMII Jepang, Japan Islamic Trust (JIT), pengusaha Ishihara Gyu dan Muslim Professional Japan ​Association.

Diskusi tersebut menyimpulkan HITO turut memperkaya ekosistem halal di Jepang dan kedepannya akan bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan industri dan konsumen halal di Jepang.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan