Banner

Uni Emirat Arab Rayakan Hari Perempuan Sedunia

Ilustrasi. (Katherine Hanlon on Unsplash)

Jakarta (Indonesia Window) – Uni Emirat Arab (UEA) bergabung dengan dunia internasional untuk merayakan Hari Perempuan Sedunia, yang jatuh pada 8 Maret setiap tahun sebagai pengakuan atas peran perempuan dan kontribusi aktif mereka kepada pembangunan politik, budaya, sosial, dan ekonomi.

UEA telah mengambil sikap kuat dalam memberdayakan wanita, menetapkan standar baru berdasarkan model unik yang diambil dari visi Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, pendiri UEA, demikian keterangan dari Kedutaan Besar UEA yang diterima di Jakarta, Ahad.

Pendekatan ini diambil dari peran alami para putri-putri UEA dalam visi kepemimpinan saat ini untuk masa depan saat perempuan berdiri sebagai mitra aktif dalam proses pembangunan negara dan memainkan peran pentingl dalam meningkatkan generasi masa depan.

Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan, Presiden Uni Emirat Arab, terus memelopori pemberdayaan perempuan dengan mendorong perempuan untuk memegang beberapa posisi tertinggi di semua bidang, serta melengkapi rencana strategis negara yang menargetkan perempuan selama tahun-tahun awal kenegaraan negara yang berfokus pada pendidikan dan pemberdayaan.

Kaum perempuan di Uni Emirat Arab saat ini memegang portofolio jabatan menteri, di samping keanggotaan dalam Dewan Nasional Federal, dan mewakili negara mereka sebagai duta besar di negara-negara di seluruh dunia, serta berperan penting dalam bidang peradilan.

Pada 8 Maret, perempuan UEA merayakan pencapaian besar beberapa tahun terakhir, dengan dukungan dari Sheikha Fatima binti Mubarak, Ketua Umum Persatuan Wanita Umum (GWU), Presiden Dewan Tertinggi untuk Ibu dan Anak, dan Ketua Tertinggi Yayasan Pengembangan Keluarga (FDF) di UEA.

Konstitusi UEA menjamin hak yang sama bagi perempuan dan laki-laki. Negara ini memimpin dalam sejumlah indeks regional dan global tentang kesetaraan gender dan pencapaian perempuan, pendidikan dan melek huruf, pekerjaan perempuan, dan penghormatan kepada  perempuan di antara beberapa indikator sosial dan ekonomi.

Negara ini mendukung partisipasi perempuan UEA dalam pengambilan keputusan sebagai komponen inti dari pemberdayaan ekonomi mereka.

Pada 2012, Kabinet UEA mengadopsi keputusan yang mewajibkan pengangkatan perempuan di dewan direksi semua lembaga dan lembaga pemerintah, menetapkan proporsi perwakilan perempuan 15 persen di lembaga pemerintah.

Kaum perempuan sekarang menempati 15 persen dari tenaga kerja di sektor publik dan lima puluh persen dari anggota Dewan Nasional Federal.

Presiden Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan telah menegaskan, bahwa perempuan Emirat menempati 50 persen Dewan Nasional Federal negara itu memperkuat rencana negara itu menuju pemberdayaan penuh perempuan Emirat di seluruh sektor penting.

Keputusan ini bertujuan memberdayakan perempuan Emirat dan meningkatkan kontribusi mereka untuk pembangunan, sebuah pencapaian yang dicapai secara nasional dalam waktu singkat dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan