Banner

Generasi ‘baby boomer’ lebih mungkin derita berbagai penyakit kronis

Ilustrasi. Generasi baby boomer – lahir antara tahun 1946 dan 1964 – lebih mungkin menderita berbagai penyakit kronis daripada generasi sebelumnya. (Mufid Majnun on Unsplash)

Jakarta (Indonesia Window) – Generasi baby boomer – lahir antara tahun 1946 dan 1964 – lebih mungkin menderita berbagai penyakit kronis daripada generasi sebelumnya, menurut sebuah studi terbaru.

Para peneliti dari Penn State dan Texas State University di AS memperingatkan bahwa tingkat pertumbuhan berbagai kondisi kesehatan kronis – juga sering disebut sebagai multimorbiditas – di antara orang Amerika dari generasi baby boomer merupakan ancaman besar bagi populasi yang menua.

Mereka memperingatkan bahwa jika hal itu terus terjadi, generasi ini akan menambah beban pada infrastruktur medis, sistem asuransi, dan kesejahteraan orang dewasa yang lebih tua.

Di AS saja, jumlah orang dewasa di atas usia 65 tahun diproyeksikan akan tumbuh lebih dari 50 persen pada tahun 2050.

“Bahkan sebelum pandemi COVID-19, kami mulai melihat penurunan harapan hidup di antara orang Amerika paruh baya, pembalikan tren selama lebih dari satu abad,” kata profesor sosiologi dan demografi di Penn State, Steven Haas, dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh universitas.

Banner

“Selain itu, selama 30 tahun terakhir ini kesehatan populasi di AS tertinggal di belakang negara-negara berpenghasilan tinggi lainnya, dan temuan kami menunjukkan bahwa AS kemungkinan akan terus tertinggal lebih jauh di belakang rekan-rekan kami,” tambah Haas.

Para peneliti mengatakan, temuan itu dapat membantu menginformasikan kebijakan yang bertujuan menjaga kondisi kesehatan yang berpotensi menurun pada populasi orang dewasa yang jumlahnya terus bertambah.

Diterbitkan dalam The Journals of Gerontology, penelitian ini menganalisis data dari orang dewasa berusia 51 tahun ke atas dari Health and Retirement Study, sebuah survei perwakilan nasional terhadap orang Amerika yang menua.

Studi ini mengukur multimorbiditas dengan memperhitungkan sembilan kondisi kronis, yakni hipertensi, penyakit jantung, diabetes, penyakit paru-paru, stroke, kanker (tidak termasuk kanker kulit), gejala depresi tinggi, radang sendi, dan gangguan kognitif.

Studi ini juga mengeksplorasi variasi dalam kondisi spesifik yang mendorong perbedaan generasi dalam multimorbiditas. Para peneliti menemukan bahwa generasi yang lebih baru lahir dari orang dewasa yang lebih tua lebih mungkin untuk menderita lebih banyak masalah kesehatan kronis dan mengalami awal kondisi tersebut di awal kehidupan.

“Misalnya, ketika membandingkan mereka yang lahir antara tahun 1948 dan 1965 — disebut sebagai baby boomer — dengan mereka yang lahir selama tahun-tahun terakhir Depresi Hebat (Deep Depression) antara 1931 dan 1941 pada usia yang sama,” kata Haas, “baby boomer menunjukkan sejumlah kondisi kesehatan kronis. Baby boomer juga melaporkan dua atau lebih kondisi kesehatan kronis pada usia yang lebih muda.”

Banner

Di antara orang dewasa dengan multimorbiditas, arthritis (radang sendi) dan hipertensi adalah kondisi yang paling umum untuk semua generasi, dan ada bukti bahwa gejala depresi tinggi dan diabetes berkontribusi pada perbedaan generasi yang diamati dalam risiko multimorbiditas.

“Generasi yang lahir kemudian memiliki akses ke pengobatan modern yang lebih maju untuk jangka waktu yang lebih lama dalam hidup mereka, oleh karena itu kita dapat mengharapkan mereka untuk menikmati kesehatan yang lebih baik daripada mereka yang lahir dari generasi sebelumnya,” kata asisten profesor di Texas State University, Nicolas Bishop.

“Meskipun hal ini sebagian benar, perawatan medis lanjutan dapat memungkinkan individu untuk hidup dengan beberapa kondisi kronis yang pernah terbukti fatal, berpotensi meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami multimorbiditas.”

Bishop menambahkan bahwa kelompok usia dewasa ini juga lebih terpapar faktor risiko kesehatan seperti obesitas, yang meningkatkan risiko penyakit kronis.

Para peneliti mengatakan penelitian di masa depan dapat mencoba menemukan penjelasan untuk perbedaan multimorbiditas antargenerasi ini.

Sumber: Al Arabiya

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan