Banner

Rumah sakit overkapasitas, Vanuatu minta bantuan internasional usai dilanda gempa dahsyat

Foto yang diabadikan menggunakan kamera ponsel ini menunjukkan sebuah bangunan yang rusak akibat gempa bumi di Port Vila, Vanuatu, pada 17 Desember 2024. (Xinhua/Kedutaan Besar China di Vanuatu)

Gempa bumi di Vanuatu merupakan hal yang tragis bagi penduduknya. Vanuatu telah mengalami beberapa kali bencana dalam satu dekade terakhir.

 

Wellington, Selandia Baru (Xinhua/Indonesia Window) – Fasilitas-fasilitas rumah sakit di Vanuatu sudah “sangat overkapasitas” saat negara kepulauan Pasifik itu meminta bantuan internasional usai diguncang gempa bumi dahsyat.

“Saya mengunjungi rumah sakit utama Vila Central ketika saya berada di Vanuatu tahun lalu, dan beban rumah sakit itu sudah sangat overkapasitas,” kata Michelle McCrystall, seorang ilmuwan iklim di Universitas Auckland, pada Kamis (19/12).

Gempa yang digambarkan oleh penduduk setempat sebagai “guncangan vertikal berfrekuensi tinggi dan keras” itu telah menyebabkan sedikitnya 14 orang tewas dan lebih dari 200 lainnya luka-luka akibat tertimpa reruntuhan bangunan. Sementara itu, peringatan dini untuk potensi tsunami sudah dicabut.

“Fasilitas rumah sakit di Vanuatu sudah mengalami kelebihan kapasitas dengan terbatasnya sumber daya dan minimnya peralatan medis yang baik, dan terpaksa harus menggunakan peralatan bekas untuk memenuhi pelayanan kesehatan di seluruh negeri,” kata McCrystall, seraya menambahkan bahwa korban tewas dan luka-luka akibat gempa ini akan semakin membebani industri kesehatan Vanuatu yang sudah kewalahan, membutuhkan lebih banyak tenaga perawat dan dokter serta peralatan kesehatan untuk menyediakan layanan yang memadai.

Banner

Penerbangan bantuan dari Selandia Baru tiba di Vanuatu pada Kamis ketika pencarian korban selamat terus berlanjut, dan ratusan korban luka-luka dirawat setelah gempa bermagnitudo 7,3 menyebabkan guncangan kuat di dekat ibu kota Vanuatu, Port Vila, sekitar 30 km dari pusat gempa, pada pukul 12.47 waktu setempat, dengan kedalaman 43 km.

Ian de Terte, seorang psikolog klinis di Universitas Massey, mengatakan gempa bumi di Vanuatu merupakan hal yang tragis bagi penduduknya. Vanuatu telah mengalami beberapa kali bencana dalam satu dekade terakhir.

Situasi di Vanuatu masih memprihatinkan usai diguncang gempa bumi dahsyat, dan pemerintah Vanuatu telah meminta bantuan internasional, kata seorang juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Rabu (18/12).

Badan kemanusiaan PBB mengatakan kebutuhan yang sangat diperlukan saat ini adalah pasokan medis dan perbaikan bangunan medis, tim medis keliling, tim pencarian dan penyelamatan dengan alat berat untuk pembersihan, serta air minum yang aman.

Prof. Behzad Fatahi dari Fakultas Teknik Sipil dan Gempa Bumi di Universitas Teknologi Sydney mengimbau penduduk di Port Vila, serta negara-negara terdekat seperti Kaledonia Baru, Fiji, dan Kepulauan Solomon, untuk tetap waspada terhadap gempa susulan.

Dia juga memperingatkan bahaya sekunder, seperti likuefaksi tanah dan tanah longsor, khususnya di tebing-tebing pantai dan daerah perbukitan di sebelah barat Port Vila. Ketidakstabilan tanah di lokasi tersebut dapat memburuk saat terjadi gempa susulan.

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan