RRDK kecam retorika G7 terkait program nuklirnya

G7 menuntut Republik Rakyat Demokratik Korea melucuti semua persenjataan nuklir dan senjata pemusnah massal lainnya serta program rudal balistik.
Seoul, Korea Selatan (Xinhua/Indonesia Window) – Republik Rakyat Demokratik Korea (RRDK) mengecam G7 (Kelompok 7) atas pernyataan blok tersebut mengenai program nuklir negara itu, kata media pemerintah RRDK pada Senin (17/3).
Kecaman itu terlontar setelah para menteri luar negeri (menlu) G7 pada Jumat (14/3) menyampaikan pernyataan dalam sebuah pertemuan di Charlevoix, Kanada, yang menuntut RRDK melucuti semua persenjataan nuklir dan senjata pemusnah massal lainnya serta program rudal balistik.
RRDK menyatakan keprihatinan yang serius atas pernyataan tersebut, dengan menyebut bahwa negara itu “tidak akan pernah menoleransi gangguan apa pun terhadap kedaulatan dan urusan dalam negerinya,” demikian menurut laporan Korean Central News Agency (KCNA), mengutip pernyataan pers yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri RRDK sehari sebelumnya.
Negara-negara anggota G7 menganggap senjata nuklir sebagai sarana utama untuk mewujudkan “tujuan politik dan militer yang agresif dan hegemonik”, sementara itu, “bersikeras melakukan tindakan proliferasi nuklir yang ilegal dan berbahaya dengan dalih ‘berbagi nuklir’ dan ‘tawaran penangkalan yang diperluas’,” sebut pernyataan RRDK.
Selain menyebut G7 sebagai “akar penyebab terjadinya krisis nuklir global dan kekacauannya”, pernyataan RRDK menyatakan bahwa kelompok Barat itu harus memulai “pelucutan nuklir secara menyeluruh dan tidak terulang.”
RRDK akan terus memperbarui dan memperkuat persenjataan nuklirnya baik secara kualitas maupun kuantitas dalam merespons ancaman nuklir dari luar serta mempertahankan perdamaian dan keamanan negara, kawasan, dan seluruh dunia secara andal sebagai negara pemilik senjata nuklir yang bertanggung jawab, imbuh pernyataan.
Laporan: Redaksi