Banner

China tolak kontrol ekspor Jepang terhadap peralatan manufaktur semikonduktor

Seorang staf melakukan pemeriksaan produk di HT-Tech (Nanjing) Co., Ltd. yang berlokasi di Zona Pengembangan Ekonomi Pukou di Nanjing, Provinsi Jiangsu, China timur, pada 9 Maret 2023. (Xinhua/Ji Chunpeng)

Ekspor peralatan manufaktur semikonduktor antara China dan Jepang terganggu dengan langkah-langkah pengendalian yang diterapkan oleh Jepang, dan dianggap berisiko merusak kerja sama ekonomi dan perdagangan kedua negara.

 

Beijing, China (Xinhua) – China dengan tegas menolak langkah-langkah kontrol ekspor yang diberlakukan pemerintah Jepang pada peralatan manufaktur semikonduktor, kata juru bicara Kementerian Perdagangan China pada Selasa (23/5).

Langkah tersebut merupakan penyalahgunaan terhadap langkah-langkah kontrol ekspor, serta penyimpangan serius dari aturan perdagangan bebas dan aturan ekonomi dan perdagangan internasional, kata juru bicara itu.

Selama periode konsultasi publik untuk langkah-langkah yang diusulkan Jepang, industri China mengajukan komentar, dan sejumlah asosiasi industri secara terbuka mengeluarkan pernyataan menentang langkah tersebut. Beberapa kelompok industri dan perusahaan Jepang juga mengungkapkan kekhawatiran mereka tentang ketidakpastian masa depan, kata juru bicara itu.

Sayangnya, juru bicara tersebut mencatat bahwa langkah-langkah pengendalian ekspor, yang mengabaikan tuntutan beralasan dari kalangan industri, akan sangat merusak kepentingan perusahaan China dan Jepang, serta kerja sama ekonomi dan perdagangan antara kedua negara. Itu akan mengganggu struktur industri semikonduktor global, dan mengirimkan gelombang kejut melalui keamanan dan stabilitas industri serta rantai pasokan.

Banner

Jepang harus segera memperbaiki praktik yang salah, dimulai dengan mempertahankan aturan ekonomi dan perdagangan internasional serta kerja sama ekonomi dan perdagangan China-Jepang, untuk menghindari langkah-langkah yang menghambat kerja sama normal dan pengembangan industri semikonduktor kedua negara, kata juru bicara itu.

China berhak mengambil tindakan untuk secara tegas melindungi hak dan kepentingannya yang sah, imbuh juru bicara tersebut.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan