Banner

Jakarta (Indonesia Window) – Ekonomi Rusia diperkirakan mengalami kontraksi 20 persen pada kuartal kedua dan sekitar 3,5 persen untuk setahun penuh menyusul sanksi yang intensif atas invasi negara itu ke Ukraina, kata JPMorgan pada Senin.

“Jika sanksi baru ini memang diberlakukan, dampaknya terhadap ekonomi Rusia akan parah,” kata Jahangir Aziz di JPMorgan dalam sebuah catatan kepada klien.

“Dua pilar ekonomi bahkan di tengah pertumbuhan yang melambat, inflasi yang meningkat, dan suku bunga yang tinggi adalah ‘benteng’ cadangan devisa bank sentral Rusia dan surplus transaksi berjalan Rusia.”

JPMorgan juga menurunkan perkiraannya untuk tren pertumbuhan Rusia menjadi 1,0 persen dari 1,75 persen karena isolasi politik dan ekonomi yang meningkat akan menghambat ekspansi di tahun-tahun mendatang.

Inflasi Rusia diperkirakan akan mencapai 10 persen pada akhir tahun ini dengan risiko yang sangat condong meningkat, imbuhnya.

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan