Banner

Dahulu air Zamzam ditimba dengan ember

Sumur Zamzam dengan pagar sumur yang melingkar dan ember terbuat dari kuningan berasal dari tahun 1299 Hijriah/1881 M. (Indonesia Window)

Jakarta (Indonesia Window) – Kompleks Masjidil Haram dimana Kabah berdiri kini tampak semakin moderen dengan berbagai fasilitas yang menunjang kenyamanan dan keamanan kaum Muslim dalam beribadah.

Pembangunan tersebut juga termasuk dalam memelihara sumber air Zamzam yang terletak sekitar 21 meter dari Kabah, dan mengambilnya dengan teknologi mutakhir demi memenuhi kebutuhan para peziarah dan Umat Islam seluruh dunia.

Namun, kemegahan dan moderenitas yang sekarang dapat dijumpai di setiap sudut Masjidil Haram diawali dari terknologi sederhana, seperti ember yang digunakan untuk menimba air Zamzam yang kini di Gedung Pamer Arsitektur Dua Masjid Suci di Makkah, Arab Saudi.

Di sana Anda bisa melihat benda-benda bersejarah yang merupakan bagian dari bangunan Kabah dan artefak-artefak lain yang dulunya dipakai atau berada di sekitar Masjidil Haram.

Begitu memasuki Gedung Pamer, Anda akan mendapatkan benda bersejarah berupa bibir sumur Zamzam dengan pagar sumur yang melingkar lengkap dengan tutupnya. Sumur itu masih dilengkapi dengan roda katrol untuk mengambil air Zamzam. Roda tersebut tercatat sudah ada sejak akhir abad 14 Hijriah. Di sumur itu juga masih tampak sebuah ember yang terbuat dari kuningan dan digunakan pada 1299 Hijriah/1881 M.

Banner

Beberapa langkah dari artefak tersebut yang juga tidak jauh dari Maqam Ibrahim, ada pintu Kabah dan tangga menuju pintu Kabah. Tangga yang terbu

at dari kayu jati tersebut sudah ada sejak 1240 Hijriah/1824 M dan masih dalam keadaan utuh.

Dahulu air Zamzam ditimba dengan ember
Maqam Ibrahim disimpan di Gedung Pamer Arsitektur Dua Masjid Suci di Makkah, Arab Saudi. (Indonesia Window)
Dahulu air Zamzam ditimba dengan ember
Tangga menuju Kabah terbuat dari kayu jati dari zaman 1240 Hijriah/1824 M. (Indonesia Window)

Apabila Anda masih ingin berkeliling di ruang pamer tersebut untuk mengakhiri kunjungan, Anda akan melihat beberapa barang peninggalan berupa kitab Al Quran kuno termasuk di antaranya adalah salinan Al Quran Utsmani yang ditulis pada masa Kekhalifahan Utsman radliallahu ‘anhu.

Dahulu air Zamzam ditimba dengan ember
Salinan Al Quran Utsmani ditulis pada masa Kekhalifahan Utsman radliallahu ‘anhu. (Indonesia Window)

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan