Jakarta (Indonesia Window) – Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyebutkan sekitar satu dari 100 warganya yang berusia 65 tahun ke atas meninggal akibat COVID-19.
Menurut data dari Biro Sensus AS, sebanyak 590.089 warga berusia 65 tahun ke atas, dari total 54,1 juta individu dalam populasi usia tersebut, meninggal dunia akibat COVID-19 sejak pandemik merebak.
Hingga 8 Desember, data CDC menunjukkan bahwa total 178.912 warga lanjut usia (lansia) berusia 65 hingga 74 tahun meninggal dunia akibat COVID-19. Kelompok usia 75-84 tahun mencatatkan 203.422 kematian, sedangkan kelompok usia 85 tahun ke atas melaporkan 207.755 kematian.
Sementara sekitar satu dari kurang lebih 1.400 warga Amerika Serikat berusia di bawah 65 tahun meninggal dunia akibat COVID-19, lapor The New York Times.
Warga Amerika yang berusia lanjut lebih terdampak pandemik dibandingkan kelompok usia lainnya, karena lebih rentan mengalami kasus parah dan kematian.
AS sedang bersiap menghadapi lonjakan kasus pada musim dingin, yang disebabkan oleh varian Delta dan galur baru Omicron.
Kasus COVID-19 meningkat sekitar 45 persen selama bulan lalu. Ancaman baru ini secara khusus menimbulkan tekanan bagi warga lansia.
Hingga Senin (13/12), kasus infeksi Omicron telah ditemukan di setidaknya 29 negara bagian di AS, menurut data CDC.
Laporan: Redaksi