Jakarta (Indonesia Window) – Vaksin virus corona baru yang dikembangkan oleh Pusat Riset Federal untuk Epidemiologi dan Mikrobiologi N.F. Gamaleya dari Kementerian Kesehatan Rusia dapat mulai diproduksi untuk sirkulasi sipil sebulan setelah peluncuran tahap ketiga (pasca-registrasi) penelitian, kata direktur pusat tersebut Alexander Gintsburg.
Namun, tidak semua warga Rusia bisa mendapatkan vaksin sekaligus, katanya kepada Kantor Berita TASS yang dikutip di Jakarta, Senin.
“Produksi sipil akan diluncurkan secara paralel (dengan penelitian pasca-pendaftaran) tetapi dengan beberapa penundaan karena tidak cukup vaksin … Saya pikir penundaan ini maksimal satu bulan setelah penelitian pasca-pendaftaran dimulai,” kata Gintsburg.
Sebelumnya, Gintsburg mengatakan kepada TASS bahwa beberapa puluh ribu orang akan mengambil bagian dalam penelitian tahap ketiga.
Ilmuwan itu menjelaskan bahwa jumlah vaksin yang berlebihan akan dikirim untuk sirkulasi sipil dan ini bisa cukup untuk beberapa wilayah Rusia.
Gintsburg mengatakan sulit untuk memprediksi berapa banyak dosis obat yang dapat diproduksi dalam beberapa pekan mendatang karena produksinya akan diperbanyak.
Berkat dana yang dialokasikan oleh Pemerintah Rusia, kapasitas produksi vaksin akan meningkat 10 kali lipat dalam 1,5 atau 2 bulan mendatang, kata dia.
“Dalam waktu dekat 3-4 fasilitas akan diluncurkan dan pada bulan Desember mereka akan memproduksi 4 juta-5 juta dosis per bulan atau lebih, dan ini akan memungkinkan untuk memastikan jumlah vaksin yang diperlukan bagi seluruh negara untuk 9- 12 bulan,” kata ilmuwan itu.
Pada 11 Agustus, Rusia mendaftarkan vaksin pertama di dunia untuk melawan virus corona baru.
Vaksin yang diberi nama Sputnik V itu dikembangkan oleh Pusat Riset Federal untuk Epidemiologi dan Mikrobiologi N.F. Gamaleya, dan uji klinisnya berhasil diselesaikan pada bulan Juni-Juli.
Vaksin COVID-19 tersebut dibuat pada platform yang telah digunakan untuk pengembangan sejumlah vaksin lainnya.
Pada 15 Agustus, Kementerian Kesehatan Rusia mengumumkan bahwa produksi vaksin COVID-19 telah diluncurkan.
Laporan: Redaksi