Banner

COVID-19 – Polisi Belanda tembaki demonstran

Ilustrasi. (Alexandra_Koch from Pixabay)

Bekasi, Jawa Barat (Indonesia Window) – Tiga orang dirawat di rumah sakit di Rotterdam pada Sabtu (20/11) setelah mereka terluka parah terkena tembakan polisi Belanda selama protes pembatasan aktivitas karena COVID-19, kata pihak berwenang.

Ratusan perusuh membakar mobil, menyalakan kembang api dan melemparkan batu ke arah polisi selama protes pada Jumat malam. Polisi membalas dengan tembakan peringatan dan water cannon.

Polisi Rotterdam memposting di Twitter pada hari Sabtu bahwa 51 orang telah ditangkap, setengah di antaranya berusia di bawah 18 tahun.

“Tiga perusuh terluka ketika mereka terkena peluru, mereka tetap di rumah sakit,” tambah polisi.

Pihak berwenang sedang menyelidiki penembakan itu, termasuk apakah orang-orang yang terluka terkena peluru polisi, tambah mereka.

Banner

Walikota Rotterdam, Ahmed Aboutaleb, mengatakan protes itu telah berubah menjadi “pesta kekerasan.”

“Polisi dipaksa untuk menarik senjata mereka dan bahkan melepaskan tembakan langsung,” katanya dalam konferensi pers Sabtu pagi.

Para pengunjuk rasa telah berkumpul untuk menyuarakan penentangan terhadap rencana pemerintah membatasi akses ke tempat-tempat dalam ruangan bagi orang-orang yang memiliki ‘corona pass’, yang menunjukkan bahwa mereka telah divaksinasi atau telah pulih dari infeksi.

Pass ini juga tersedia untuk orang yang belum divaksinasi, tetapi memiliki bukti tes negatif.

Di beberapa kota di Belanda pada Sabtu malam ada kantong-kantong kecil kerusuhan ketika para pemuda bentrok dengan polisi.

Di Den Haag, polisi anti huru hara menggunakan meriam air untuk membersihkan bagian dari daerah pusat Schilderswijk setelah perusuh melemparkan kembang api ke polisi dan merusak lampu lalu lintas, kata polisi setempat di Twitter.

Banner

Polisi bersiaga di beberapa kota besar lainnya setelah seruan media sosial untuk membuat demonstrasi menyusul bentrokan Rotterdam.

Penyelenggara protes di Kota Amsterdam pada hari Sabtu mengatakan mereka telah membatalkan demonstrasi setelah kekerasan pada hari Jumat.

Meski begitu, beberapa ribu pengunjuk rasa muncul untuk berbaris di sekitar alun-alun Dam. Pawai tetap damai, dipantau oleh kehadiran polisi yang ketat.

Belanda menerapkan kembali beberapa tindakan penguncian akhir pekan lalu selama tiga pekan dalam upaya untuk memperlambat naiknya penularan virus corona, tetapi infeksi harian tetap pada level tertinggi sejak awal pandemik.

Sumber: Reuters

Laporan: Raihana Radhwa

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan