Jakarta (Indonesia Window) – Antibodi terhadap COVID-19 yang terbentuk pada masyarakat Indonesia naik menjadi 99,2 persen menjelang Hari Raya Lebaran pada Mei 2022, kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Angka tersebut berarti, 99,2 persen dari total penduduk Indonesia sudah memiliki antibody, baik didapat dari vaksinasi maupun terinfeksi COVID-19, kata menteri kesehatan pada keterangan pers secara daring di Jakarta, Senin.
Kenaikan antibodi tersebut, imbuhnya, diketahui dari survei sero yang dilakukan Kementerian Kesehatan bersama Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI). Sebelumnya, pada pada Desember 2021 kadar antibodi mencapai 86,6 persen.
Survei sero meneliti berapa banyak orang dalam suatu populasi telah terinfeksi COVID-19 dan pulih dari penyakit ini. Hal ini dilakukan untuk mengukur prevalensi virus di wilayah tertentu.
Survei sero yang kedua dilakukan karena pemerintah ingin mengukur kadar antibodi masyarakat sebelum memasuki libur Lebaran. Hasil survei ini sekaligus menjadi basis riset yang tepat guna mengambil kebijakan.
Budi Gunadi menjelaskan, pada survei sero Desember 2021, titer antibodi tercatat 500-600, sementara di bulan Maret tahun ini, angka tersebut mencapai 7.000-8.000.
Survei sero juga menunjukkan bahwa banyak dari masyarakat Indonesia yang tidak hanya memiliki antibodi, tapi juga memiliki kadar antibodi yang tinggi, imbuhnya.
Dengan hasil ini, menkes menekankan, pemerintah optimistis bahwa kegiatan mudik pada tahun ini bisa berjalan lancar dan tidak membawa dampak negatif terhadap masyarakat.
Laporan: Redaksi