Jakarta (Indonesia Window) – Vaksin virus corona Rusia, Sputnik V, tidak menyebabkan efek samping pada 85 persen pasien yang divaksinasi, kata Kepala Pusat Penelitian Gamaleya yang mengembangkan vaksin tersebut pada Senin (26/10), menurut lapoan Kantor Berita TASS.
“Efek samping bisa terlihat pada sekitar 15 persen pasien dari yang divaksinasi. Oleh karena itu, 85 persen dari yang divaksinasi tidak memiliki efek samping dan tidak ada ketidaknyamanan dari vaksin ini,” kata Alexander Gintsburg.
Sputnik V, yang dikembangkan oleh Lembaga Penelitian Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya dan diproduksi bersama-sama dengan Dana Investasi Langsung Rusia, menjadi vaksin COVID-19 terdaftar pertama di dunia pada 11 Agustus.
Vaksin tersebut kini sedang menjalani uji klinis tahap ketiga.
Sejak itu, otoritas Rusia memberikan persetujuan regulasi untuk vaksin kedua, EpiVacCorona, yang dikembangkan oleh Pusat Penelitian Nasional, Vector.
Laporan: Redaksi