Jakarta (Indonesia Window) – Efek samping setelah vaksinasi melawan COVID-19 sangat mungkin menunjukkan kekebalan yang lebih kuat terhadap infeksi virus tersebut, kata Prof. Nikolai Malyshev, spesialis penyakit menular dari Rusia.
“Diyakini bahwa jika seseorang mengalami gejala apa pun setelah vaksinasi, maka kekebalan terhadap penyakit tersebut akan lebih kuat,” katanya dalam konferensi pers pada Senin (25/1), menurut Kantor Berita TASS.
Dia menambahkan bahwa mereka yang menderita COVID-19 sebaiknya divaksinasi tidak lebih cepat dari enam hingga sembilan bulan setelah pemulihan.
Menurut Prof. Malyshev, dimungkinkan untuk menginokulasi 60-70 persen populasi Rusia pada akhir paruh kedua tahun ini atau pada akhir musim panas.
Sebagian besar karantina wilayah dapat dicabut setelah itu, tambahnya.
Hingga Rabu (27/1), lebih dari 100 juta orang di dunia terinfeksi virus corona baru dengan lebih dari 2,1 juta kematian.
Laporan: Redaksi