Lumba-lumba tanpa sirip Yangtze, yang berada di bawah perlindungan tingkat tertinggi negara, merupakan indikator penting ekologi di Sungai Yangtze yang merupakan sungai terpanjang di China.
Wuhan, China (Xinhua) – China pada Senin (19/9) meluncurkan survei ilmiah terhadap lumba-lumba tanpa sirip Yangtze, spesies ikonik di Yangtze, sungai terpanjang di negara itu. Survei ini bertujuan untuk menyusun rencana perlindungan yang lebih tertarget bagi spesies tersebut.
Lebih dari 120 personel dan 20 lebih kapal administrasi perikanan akan dikirim untuk melakukan ekspedisi ilmiah, yang mencakup habitat utama lumba-lumba tanpa sirip Yangtze, seperti aliran utama di bagian tengah dan hilir Sungai Yangtze, serta danau Poyang dan Dongting, dua anak sungai Yangtze.
Data tentang populasi dan distribusi lumba-lumba tersebut, berikut lingkungan habitatnya, akan dikumpulkan selama ekspedisi ilmiah itu untuk menentukan faktor-faktor yang dapat mengancam spesies tersebut serta mengevaluasi dampak dari langkah perlindungan yang ada saat ini.
Diselenggarakan oleh administrasi perikanan daerah aliran sungai (DAS) Yangtze di bawah naungan Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan, ekspedisi ini telah dilakukan bersama oleh otoritas perikanan lokal dari enam daerah setingkat provinsi, lembaga penelitian ilmiah, dan organisasi sosial.
Lumba-lumba tak bersirip Yangtze, yang berada di bawah perlindungan tingkat tertinggi negara, merupakan indikator penting ekologi di Sungai Yangtze.
Dalam beberapa tahun terakhir, China meningkatkan upaya pelestarian spesies yang terancam punah itu dengan melakukan tiga survei komprehensif pada 2006, 2012, dan 2017. Menurut survei 2017, terdapat 1.012 lumba-lumba tanpa sirip di sungai tersebut.
Lumba-lumba Yangtze
Pada 27 Juni lalu, seekor lumba-lumba tanpa sirip Sungai Yangtze bernama Fujiu melahirkan seekor bayi dengan nomor ‘F9C22’ sekitar pukul 21.35 waktu Wuhan, China tengah.
Selain F9C22 yang baru lahir, ada enam spesies ikonik Sungai Yangtze tersebut lainnya di penangkaran, tiga ekor di antaranya dibiakkan melalui pembiakan artifisial.
Selama beberapa tahun terakhir, Institut Hidrobiologi (Institute of Hydrobiology/IHB) di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS) telah menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga penelitian dan perlindungan, serta meraih sejumlah hasil di bidang-bidang seperti reproduksi dan pembiakan artifisial lumba-lumba.
Laporan: Redaksi