Banner

Menlu China dan Singapura gelar pembicaraan, perkuat koordinasi

Sejumlah wisatawan mengunjungi Gardens by the Bay di Singapura pada 20 Desember 2022. (Xinhua/Then Chih Wey)

China dan Singapura memperkuat komunikasi dan koordinasi untuk bersama-sama menghadapi beragam tantangan, yang tidak hanya melindungi kepentingan mereka masing-masing, tetapi juga menjadi faktor penstabil yang penting di kawasan tersebut dan wilayah yang lebih luas.

 

Beijing, China (Xinhua) – Anggota Dewan Negara sekaligus Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi menggelar pembicaraan via sambungan telepon pada Sabtu (24/12) dengan Menlu Singapura Vivian Balakrishnan atas permintaan Balakrishnan.

Wang menyampaikan bahwa Presiden China Xi Jinping dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong telah bertemu secara langsung di Bangkok setelah tiga tahun dan memberikan panduan strategis untuk hubungan bilateral.

Wang menyatakan bahwa saat dunia memasuki periode turbulensi dan transisi, disertai dengan meningkatnya faktor-faktor ketidakstabilan dan ketidakpastian regional, China dan Singapura memperkuat komunikasi dan koordinasi untuk bersama-sama menghadapi beragam tantangan, yang tidak hanya melindungi kepentingan mereka masing-masing, tetapi juga menjadi faktor penstabil yang penting di kawasan tersebut dan wilayah yang lebih luas.

Pada akhir tahun ini, kita harus mengulas kembali pengalaman sukses bersama dan terus menyuntikkan dorongan baru ke dalam pengembangan hubungan bilateral yang kuat, ujar Wang.

Banner

Balakrishnan memuji pertukaran tingkat tinggi antara Singapura dan China, sembari menyatakan bahwa dirinya menghargai hasil konsensus dan kerja sama penting antara kedua pihak.

Dimulainya kembali penerbangan langsung antara Singapura dan Beijing di masa mendatang akan lebih lanjut memfasilitasi pertukaran personel antara kedua pihak, imbuh Balakrishnan.

Singapura sangat menantikan untuk bekerja sama dengan China untuk menyiapkan tahap selanjutnya dari interaksi tingkat tinggi dan mendorong pengembangan hubungan bilateral yang lebih kuat, tutur Balakrishnan.

Selama tiga tahun terakhir, China mencatatkan sejumlah pencapaian yang signifikan dalam upayanya memerangi pandemik COVID-19 dan menyumbangkan kontribusi penting bagi kerja sama internasional melawan COVID-19, kata Balakrishnan.

China memiliki sistem kepemimpinan yang kuat, kemampuan penelitian dan pengembangan yang tangguh, serta sistem perawatan kesehatan yang solid, yang akan membantu negara itu menghadapi beragam tantangan baru dan mencapai pemulihan ekonomi dan sosial yang dipercepat, ujar Balakrishnan, seraya menambahkan bahwa Singapura memiliki keyakinan penuh terkait hal ini dan siap memperkuat persatuan dan kerja sama dengan China berlandaskan semangat persaudaraan.

Wang memberikan penjelasan kepada Balakrishnan soal situasi terkini terkait upaya China dalam memerangi pandemik, seraya menyatakan bahwa “rakyat dan nyawa adalah hal yang utama” merupakan filosofi tata kelola yang tidak berubah dari Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC) dan pemerintah China.

Banner

Rakyat China menghadapi dan mengatasi semua jenis “embusan angin dan gelombang yang kuat,” dan pasti akan meraih kemenangan akhir dalam perjuangan melawan pandemi, kata Wang.

China akan terus mempermudah pertukaran personel dengan negara-negara lain, ujar Wang, seraya menambahkan bahwa permintaan terakumulasi yang dikombinasikan dengan dampak kebijakan dan faktor lainnya akan memberikan dorongan yang kuat bagi ekonomi China, yang nantinya menjadi dukungan bagi kerja sama yang saling menguntungkan antara China dengan Singapura dan negara-negara lain.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan