Banner

BPS catat inflasi 0,64 persen pada Juli 2022

Andil terbesar dalam inflasi Juli 2022 berdasarkan komponen berasal dari bergolaknya harga sebesar 0,25 pada komoditas cabai merah, bawang merah dan cabai rawit. (Indonesia Window)

Andil terbesar dalam inflasi Juli 2022 berdasarkan komponen berasal dari bergolaknya harga sebesar 0,25 pada komoditas cabai merah, bawang merah dan cabai rawit.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sebesar 0,64 persen pada Juli 2022 atau yang tertinggi sejak Oktober 2015, menyusul kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 111,09 pada Juni menjadi 111,8 pada Juli.

Sementara itu, inflasi tahun kalender Juli 2022 terhadap Desember 2021 sebesar 3,85 persen dan inflasi tahun ke tahun (yoy) atau Juli 2022 terhadap Juli 2021 sebesar 4,94 persen, kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.

Penyumbang inflasi pada Juli 2022 terutama berasal dari kenaikan harga cabai merah, bawang merah, bahan bakar rumah tangga, cabai rawit, serta tarif angkutan udara, jelas Margo. 

Banner

Menurut dia, dari 90 kota IHK, seluruhnya mengalami inflasi, dengan yang tertinggi terjadi di Kendari (Sulawesi Tenggara) yaitu sebesar 2,27 persen dan terendah di Pematang Siantar (Sumatera Utara) sebesar 0,04 persen.

bps inflasi juli 2022
Petugas PLN memeriksa meteran listrik. (PLN)

Inflasi di Kendari disumbang oleh kenaikan tarif angkutan udara dengan andil 0,75 persen, ikan layang atau ikan benggol 0,19 persen dan bawang merah 0,15 persen.

Margo menjelaskan, andil terbesar dalam inflasi Juli 2022 berdasarkan komponen berasal dari bergolaknya harga sebesar 0,25 pada  komoditas cabai merah, bawang merah dan cabai rawit.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, penyumbang kedua adalah komponen harga yang diatur pemerintah dengan andil 0,21 persen karena kenaikan tarif angkutan udara dan listrik, serta harga bahan bakar rumah tangga dan rokok filter. 

Kenaikan tarif listrik bagi pelanggan rumah tangga dengan daya 3.500 VA sampai 5.500 VA, dan R3 (daya tegangan besar) dengan daya 6.600 VA ke atas yang mulai berlaku pada 1 Juli merupakan andil terbesar dalam inflasi, mencapai angka 0,01 persen.

Sementara penyumbang inflasi terbesar ketiga adalah komponen inti dengan andil 0,18 persen serta komoditas pendorongnya yang terdiri atas ikan segar, serta mobil dan rumah sewa, tuturnya.

Banner

Catatan inflasi Juli 2022 menjadi lampu kuning karena sudah berada di atas rentang target pemerintah, seperti yang diwartakan Bisnis.com, Senin.  

Dalam Laporan Pemerintah tentang Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Semester I/2022, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menaikkan outlook inflasi tahun ini. 

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner

Iklan