Bencana perubahan iklim telah memaksa sekitar 3,4 juta orang di Amerika Serikat (AS) meninggalkan rumah mereka pada 2022, akibat badai, yang disusul oleh banjir, kemudian kebakaran dan tornado.
New York City, AS (Xinhua) – Bencana alam memaksa sekitar 3,4 juta orang di Amerika Serikat (AS) meninggalkan rumah mereka pada 2022, menunjukkan bagaimana peristiwa cuaca yang berkaitan dengan iklim sudah mengubah komunitas Amerika, lapor NBC News akhir pekan lalu, mengutip data Biro Sensus AS yang dihimpun tahun ini.
Sebagian besar dari orang-orang ini mengungsi akibat badai, yang disusul oleh banjir, kemudian kebakaran dan tornado. Hampir 40 persen di antaranya kembali ke rumah mereka dalam kurun waktu sepekan. Hampir 16 persen belum kembali ke rumah (dan mungkin tak akan pernah melakukannya), dan 12 persen dievakuasi dalam periode lebih dari enam bulan.
“Data ini sangat menyedihkan,” demikian dikutip dari Michael Gerrard, direktur Sabin Center for Climate Change Law di Universitas Columbia. “Data ini adalah apa yang orang perkirakan akan ditemukan di sebuah negara berkembang. Mengejutkan melihat ini terjadi di AS. Data ini hanya akan menjadi lebih buruk di tahun-tahun mendatang karena perubahan iklim membuat peristiwa cuaca ekstrem lebih sering terjadi dan lebih parah.”
Beberapa negara bagian mengalami dampak bencana perubahan iklim yang jauh lebih besar daripada yang lainnya. Louisiana dan Florida mencatat jumlah warga telantar terbanyak di negara itu, ketika disesuaikan untuk populasi, dengan lebih dari 888.000 orang di Florida dan lebih dari 368.000 orang di Louisiana telantar pada 2022.
Penghitungan Biro Sensus AS itu didasarkan pada 68.504 respons yang diterimanya sebagai bagian dari Household Pulse Survey yang dilakukan pada 4 hingga 16 Januari lalu. Pengumpulan data tersebut adalah satu dari sedikit upaya federal untuk melacak warga telantar, yang baru dimulai pada 2020. Biro tersebut mengatakan bahwa data itu bersifat “eksperimental”, dan diekstrapolasi berdasarkan data sampelnya.
Laporan: Redaksi