Bencana iklim terburuk di Brasil selatan sejauh ini telah menewaskan 151 jiwa, dan 104 orang lainnya masih hilang.
Sao Paulo, Brasil (Xinhua) – Sebanyak 151 orang tewas akibat bencana iklim terburuk di Brasil selatan dan 104 orang lainnya masih hilang hingga saat ini, kata badan pertahanan sipil Brasil pada Kamis (16/5).
Sejak hujan lebat mulai mengguyur Rio Grande do Sul, negara bagian paling selatan di Brasil, pada 29 April lalu, banjir dan tanah longsor telah menyebabkan sekitar 600.000 orang kehilangan tempat tinggal.
Dalam 24 jam terakhir, jumlah korban jiwa meningkat dari 149 menjadi 151 di saat 458 dari 497 kota di negara bagian ini dilanda banjir parah, termasuk ibu kota Porto Alegre, di mana Sungai Guaiba meluap dan menimbulkan banjir di sebagian besar wilayah metropolitan tersebut.
Menurut laporan terbaru dari badan pertahanan sipil negara itu, lebih dari 2,28 juta penduduk terdampak langsung oleh bencana di negara bagian yang berbatasan dengan Argentina dan Uruguay ini, yang juga merupakan pusat agrobisnis Brasil dan penghasil beras terbesar di Amerika Latin.
Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva kembali mengunjungi daerah tersebut pada Rabu (15/5) dan berbicara dengan mereka yang berlindung di tempat penampungan. Sang presiden menjanjikan lebih banyak bantuan untuk keluarga-keluarga yang terpaksa mengungsi agar mereka dapat membeli rumah baru.
Pemerintah telah membentuk sekretariat khusus di Porto Alegre, yang memiliki kedudukan setara dengan kementerian, untuk mengoordinasikan upaya bantuan dan pemulihan hingga Februari 2025.
Laporan: Redaksi