Jakarta (Indonesia Window) – Mungkin sudah banyak orang tahu tentang kiswah, yaitu kain yang menyelimuti kabah dan diganti setiap tahun, tepatnya pada 9 Dzulhijjah saat jamaah haji melaksanakan ritual wukuf di Arafah.
Namun ada yang menarik dari kiswah, yaitu bagian kiswah yang bersulam kaligrafi Arab yang mengelilingi bangunan berbentuk kubus dengan tinggi 13,1 meter dan panjang sisi 11,03 meter x 12,86 meter tersebut.
Menariknya adalah kaligrafi tersebut merupakan sulaman dari benang emas dan perak yang dikerjakan oleh sekitar 200 karyawan lokal Saudi. Mereka bekerja selama kurang lebih delapan bulan untuk membuat satu set kiswah, termasuk tirai yang menutup pintu kabah.
Kaligrafi pada kiswah terdiri atas nama Allah ﷻ, yakni Yaa Hannan dan Yaa Mannan, yang masing-masing berarti Maha Pengampun dan Maha Pemberi, kalimat Tauhid, “Laa illaa ha illallah Muhammad Arrasulullah yang artinya tiada Tuhan yang layak disembah melainkan Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.
Sementara di bagian lain kiswah tersulam kaligrafi dengan kalimat pujian, yakni Subhanallah wa bi hamdi, Subhanallahil ‘Azhiim yang artinya Maha Suci Allah dengan segala Puji bagi-Nya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung.
Menurut Bandar, salah seorang pengawas di pabrik kiswah yang terletak di Makkah tersebut, benang emas untuk sulaman kiswah yang beratnya kurang lebih 670 kilogram itu diproduksi di Arab Saudi sementara benang perak diimpor dari Itali.
Sementara itu, Wakil Manager Pabrik Kiswah, Hisham Al Addin, mengatakan kiswah tersebut dibuat oleh pegawai-pegawai dengan menggunakan mesin-mesin pemintal modern. Mereka membordir aksara Arab di atas kiswah dengan pengawasan yang ketat agar menghasilkan produk dengan kualitas tinggi.
Walaupun pembuatan kiswah saat ini sudah menggunakan mesin-mesin moderen, peralatan-peralatan yang lama masih tersimpan di pabrik yang sudah berusia kurang lebih 100 tahun tersebut.
Laporan: Redaksi