Bank sentral China meningkatkan sarana kebijakan moneternya guna menstimulasi vitalitas perusahaan swasta, mikro, dan kecil, serta sektor pertanian, menyalurkan lebih banyak dukungan untuk pemulihan kekuatan pendorong intrinsik perekonomian negara itu.
Beijing, China (Xinhua) – Bank sentral China meningkatkan sarana kebijakan moneternya guna menstimulasi vitalitas perusahaan swasta, mikro, dan kecil, serta sektor pertanian, menyalurkan lebih banyak dukungan untuk pemulihan kekuatan pendorong intrinsik perekonomian negara itu.
Kuota pemberian pinjaman kembali (relending) dan rediskonto bagi sektor-sektor yang disebutkan di atas akan ditingkatkan sebesar 200 miliar yuan atau sekitar 27,72 miliar dolar AS, menurut People’s Bank of China (PBOC) pada Jumat (30/6). PBOC mengatakan bahwa langkah tersebut diharapkan dapat mengurangi pembiayaan sosial, meningkatkan lapangan kerja, dan mendukung pemulihan momentum ekonomi intrinsik.
Menargetkan bidang-bidang utama dan mata rantai yang lemah di sektor ekonomi riil, sarana kebijakan moneter yang diprakarsai PBOC tersebut secara luas ditafsirkan oleh para analis sebagai langkah yang tepat dan efisien.
“Sarana relending merupakan sarana kebijakan yang cocok untuk situasi pemulihan ekonomi saat ini yang masih menghadapi tekanan,” kata Ming Ming, kepala ekonom CITIC Securities.
Ming mengatakan bahwa usaha kecil dan mikro, perusahaan swasta, dan beberapa pihak yang bergerak di sektor pertanian, termasuk petani dan bisnis di daerah pedesaan, “sangat membutuhkan dukungan kebijakan.”
Dong Ximiao, kepala peneliti di Merchants Union Consumer Finance Co., Ltd., mengatakan bahwa peningkatan kuota relending dan rediskonto bagi sektor-sektor tersebut diharapkan dapat menyediakan lebih banyak dana dan mengurangi biaya modal lembaga keuangan. Oleh karena itu, lembaga-lembaga keuangan ini akan “diberi insentif” untuk melayani sektor-sektor tersebut.
Optimistis dengan efek dari sarana kebijakan moneter PBOC, Ming memperkirakan bahwa kuota relending dan rediskonto sebesar 200 miliar yuan itu akan mendorong tingkat pertumbuhan pembiayaan sosial secara tahunan (year on year), dengan peningkatan sekitar 0,1 poin persentase.
Kuota baru tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan operasional usaha mikro, kecil, dan menengah, serta menstimulasi permintaan pembiayaan dari industri terkait, imbuh Ming.
Dalam beberapa tahun terakhir, PBOC telah memberikan peran penuh pada sarana kebijakan moneter struktural. Per kuartal pertama tahun ini, pinjaman relending tertagih (outstanding) dan saldo rediskonto secara nasional mencapai 2,6 triliun yuan, menurut PBOC.
Di masa mendatang, para analis memperkirakan sarana kebijakan moneter akan terus meningkat selama periode penting pemulihan ekonomi.
“Penggunaan saranan kebijakan moneter struktural akan berfungsi sebagai cara yang penting untuk memperbaiki struktur kredit,” kata Liang Si, seorang peneliti di lembaga riset Bank of China.
Liang berharap penerapan sarana-sarana tersebut dapat memberikan dukungan lebih lanjut bagi sektor hijau, ilmu pengetahuan, dan inovasi, sebagai upaya mendorong optimalisasi dan peningkatan struktur ekonomi.
*1 yuan = 2.072 rupiah
**1 dolar AS = 15.034 rupiah
Laporan: Redaksi