Pengobatan tradisional Bali dengan berbagai tanaman obat yang ditanam di daerah Bangli, Karangasem, dan Tabanan kini tersedia di sedikitnya enam rumah sakit dan 120 puskesmas di Pulau Dewata.
Jakarta (Xinhua) – Di sebuah rumah sakit di pulau dewata Bali, seorang tabib lokal bernama Gede Saurdana telah bekerja sama dengan para dokter dan tenaga kesehatan (nakes) dalam enam bulan terakhir untuk merawat lebih dari 400 pasien dalam kondisi putus asa karena menderita berbagai penyakit.
Pasien yang datang tidak hanya penduduk Bali, tetapi juga para wisatawan dari berbagai daerah lain di Indonesia.
Bali saat ini sedang mengembangkan dan memopulerkan pengobatan tradisionalnya untuk melestarikan kearifan lokal dan untuk menarik lebih banyak wisatawan. Semua pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) dan rumah sakit umum maupun swasta di seluruh Bali telah diminta untuk menyediakan pengobatan tradisional Bali, termasuk akupunktur dan prana (tenaga dalam), dengan para praktisi berkompeten.
Gubernur Provinsi Bali Wayan Koster baru-baru ini meresmikan sebuah asosiasi yang menghimpun para praktisi berkompeten. Asosiasi tersebut, yang juga dikenal sebagai Gotra Pangusada, terdiri dari kumpulan para pakar Bali di bidang medis dan nonmedis yang ingin menyertakan pengobatan lokal dalam pelayanan kesehatan masyarakat.
Saurdana (54), telah mempelajari dan mempraktikkan pengobatan tradisional selama lebih dari 14 tahun dari sebuah naskah Bali, yang dikenal sebagai Aksara Bali. Dia kini membagikan pengetahuannya dan bekerja sama dengan para nakes di Rumah Sakit Bali Mandara di Denpasar, ibu kota Provinsi Bali, untuk menyembuhkan para pasien.
“Di sini kami bekerja secara terpadu. Pertama, para dokter memeriksa pasien secara modern. Kemudian saya berusaha menyembuhkan pasien dengan membangkitkan tenaga dalam pasien sesuai dengan Aksara Bali,” ujarnya.
Menurut Dinas Kesehatan Provinsi Bali, sedikitnya enam rumah sakit dan 120 puskesmas kini menyediakan pengobatan tradisional dengan berbagai tanaman obat yang ditanam di daerah Bangli, Karangasem, dan Tabanan.
Tiga tahun lalu, pemerintah Bali mengeluarkan sebuah peraturan tentang pelayanan kesehatan tradisional Bali, yang bertujuan untuk melestarikan pengobatan penyembuhan tersebut dan mengintegrasikannya dengan pengobatan medis modern. Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah bekerja sama dengan Gotra Pangusada yang dipimpin oleh Putu Suta Sadnyana, seorang pengacara di Bali.
Sadnyana mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang kesinambungan pengobatan tradisional setelah melakukan perjalanan ke China beberapa tahun lalu. Dia berkunjung sebagai wisatawan dan pemandu lokal mengajak dirinya bersama wisatawan lainnya ke pusat-pusat pengobatan tradisional.
“Saya melihat pengobatan tradisional di China dikembangkan dan dikelola dengan sangat baik. Itu sangat mengesankan,” katanya kepada Xinhua.
Sadnyana berharap lembaga pendidikan dan penelitian serta tabib Bali setempat dapat terus bekerja sama untuk membantu memajukan pengobatan tradisional Bali.
“Kami berharap para wisatawan datang ke sini tidak hanya untuk hiburan atau rekreasi, tetapi juga untuk pengobatan tradisional Bali,” tutur Sadnyana.
Penulis: Dames Alexander Sinaga