Banner

Australia namai 100 lebih spesies baru dalam setahun, dukung keanekaragaman hayati

Foto yang disediakan oleh Organisasi Penelitian Ilmiah dan Industri Persemakmuran (Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization/CSIRO) pada 9 Agustus 2022 ini menunjukkan satu dari dua spesies kumbang baru yang ditemukan di gua-gua lava di Taman Nasional Gunung Berapi Undara di Queensland, Australia. (Xinhua/CSIRO)

Spesies-spesies tersebut terdiri dari 131 serangga dan invertebrata, empat ikan, tiga tanaman, dan satu spesies katak, termasuk satu spesies semut yang melindungi salah satu spesies kupu-kupu paling langka di Australia.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Lembaga ilmu pengetahuan nasional Australia mengungkapkan bahwa pihaknya telah menamai dan memberikan deskripsi untuk lebih dari 100 spesies baru selama setahun terakhir dalam apa yang disebut sebagai “kemenangan untuk keanekaragaman hayati”.

Para peneliti dari Organisasi Penelitian Ilmiah dan Industri Persemakmuran (Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization/CSIRO) di Canberra mengidentifikasi 139 spesies baru dan menjabarkannya dalam jurnal-jurnal ilmiah selama 12 bulan terakhir.

Spesies-spesies tersebut terdiri dari 131 serangga dan invertebrata, empat ikan, tiga tanaman, dan satu spesies katak, termasuk satu spesies semut yang melindungi salah satu spesies kupu-kupu paling langka di Australia.

Banner
spesies baru australia
Foto yang disediakan oleh Organisasi Penelitian Ilmiah dan Industri Persemakmuran (Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization/CSIRO) pada 9 Agustus 2022 ini menunjukkan spesies semut yang baru diberi nama, Anonychomyrma inclinata. (Xinhua/CSIRO)

Menurut CSIRO, sekitar 25 persen dari total spesies di Australia telah dikenal dalam dunia ilmu pengetahuan.

David Yeates, ahli entomologi CSIRO, mengatakan bahwa memberikan deskripsi resmi untuk setiap spesies adalah kunci untuk melindungi keanekaragaman hayati Australia.

Spesies semut yang baru diberi nama, Anonychomyrma inclinata, ditemukan berperan penting dalam kelangsungan hidup spesies kupu-kupu Bulloak Jewel, Hypochrysops piceatus, yang terancam punah.

spesies baru australia
Foto yang disediakan oleh Organisasi Penelitian Ilmiah dan Industri Persemakmuran (Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization/CSIRO) pada 9 Agustus 2022 ini menunjukkan ikan yang baru diberi nama, Silverspot Weedfish.(CSIRO/Handout via Xinhua)

“Persyaratan ekologis untuk kupu-kupu cantik ini sangat sempit, yang mungkin menjadi alasan mengapa mereka sangat langka,” kata Yeates dalam sebuah rilis media.

“Spesies semut yang telah kami namai ini perlu bersarang di pohon bulloak dewasa. Ulat kupu-kupu hidup di bawah kulit pohon dan dibawa ke daun bulloak yang lembut untuk makan pada malam hari oleh semut-semut ‘pengasuh’. Semut-semut ini melindungi ulat-ulat itu dari pemangsa dan menerima ‘hadiah manis’ dari ulat-ulat itu, sebuah situasi yang saling menguntungkan bagi kedua spesies.”

Spesies ikan baru Silverspot Weedfish dideskripsikan berdasarkan dua spesimen yang diketahui. Keduanya ditemukan oleh kapal penelitian CSIRO pada 2000 dan 2005.

Banner

Silverspot Weedfish ditemukan di kedalaman 55 hingga 100 meter di bawah permukaan laut, yang terbilang menarik karena mereka hidup di area yang lebih dalam dibanding anggota genus lainnya yang diketahui,” kata ilmuwan CSIRO John Pogonoski.

Menurut CSIRO, spesies-spesies yang baru diberi nama ini juga menyoroti pentingnya kolaborasi, dengan sebagian besar makalah ilmiah melibatkan penulis dari berbagai koleksi ilmiah dan universitas di seluruh Australia dan luar negeri.

Sumber: Xinhua

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan