Banner

Iran tetapkan Jumat terakhir Ramadhan 1444 Hijriah Hari Internasional Al-Quds

Polisi Israel berjaga di kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem pada 5 April 2023. Pasukan polisi Israel menerobos masuk ke dalam kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur sebelum fajar pada Rabu (5/4/2023) dan terlibat bentrok dengan puluhan pemuda Palestina di dalam masjid tersebut, yang menuai kecaman dari negara-negara Arab serta memicu babak baru serangan roket dan udara di kawasan itu. (Xinhua/Muammar Awad)

Hari Internasional Al-Quds diperingati oleh berbagai komunitas di hampir 80 negara, bahkan di negara-negara dengan minoritas penduduk Muslim karena mendukung dan membela Al-Quds Al-Syarif tidak terbatas bagi Muslim dan negara-negara Islam.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Pendiri Republik Islam Iran Ayatullah Ruhollah Khomeini telah menetapkan Jumat terakhir bulan Ramadhan 1444 Hijriah – 14 April 2023 – sebagai Hari Internasional Al-Quds untuk mendukung kemerdekaan Palestina.

Pernyataan pers dari Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Jakarta yang diterima pada Jumat menyebutkan bahwa Hari Internasional Al-Quds diperingati oleh berbagai komunitas di hampir 80 negara, bahkan di negara-negara dengan minoritas penduduk Muslim karena mendukung dan membela Al-Quds Al-Syarif tidak terbatas bagi Muslim dan negara-negara Islam. Membela Baitul Maqdis sama seperti membela dan memuliakan kebebasan.

Pada Jumat pekan ini, Umat Islam di berbagai negeri Muslim dan para pendukung kemanusiaan serta penuntut kebebasan akan menggelar berbagai kegiatan dan aksi solidaritas sebagai bentuk dukungan kepada rakyat Palestina yang tertindas.

Pentingnya Hari Internasional Al-Quds dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu untuk menghidupkan isu Palestina, mendukung bangsa Palestina yang tertindas dan resistensi mereka melawan kezholiman, melawan terorisme dalam bentuk penjajahan serta mengutuk intervensi kekuatan besar di kawasan, sebut pernyataan tersebut.

Ada tiga alasan penting yang menjadikan isu Palestina menjadi isu utama bagi dunia Islam, yaitu identitas agama di Palestina sebagai wilayah yang penting untuk berbagai agama khususnya agama Islam, identitas pendudukan rezim zionis Israel yang terus melancarkan pendudukan dan kebijakan ekspansionismenya dan identitas koalisi antara Barat dan rezim zionis Israel untuk terus memecah belah dan menyebarkan dualitas antara Umat Muslim dengan tujuan melanjutkan pendudukan mereka.

Pada saat berbagai perkembangan di dunia – antara lain isu terorisme, krisis ekonomi, dan lainnya – telah mengalihkan perhatian komunitas internasional dari isu Palestina dan menguntungkan zionisme global dan Israel, peringatan Hari Internasional Al-Quds secara masif  sangatlah bermakna bagi masyarakat Palestina yang tertindas karena ini adalah refleksi dan peran dunia Islam dalam upaya membebaskan Palestina secara nyata.

Serangan brutal rezim zionis Israel terhadap masyarakat dan jamaah Palestina di Masjid Al-Aqsa dalam beberapa hari terakhir ini sekali lagi menggambarkan sifat brutal kejahatan rezim ini terhadap hak asasi manusia di depan mata dunia. Penodaan dan serangan ini menciptakan peristiwa yang sangat menyakitkan yang merupakan hasil dari perilaku para penuntut Hak Asasi Manusia (HAM) yang menutup mata terhadap kejahatan teroris zionis.

Serangan rezim agresor zionis terhadap wilayah sipil di Lebanon selatan dan Jalur Gaza yang dilakukan sebagai kelanjutan dari langkah penodaan Masjid Al-Aqsa, merupakan tindakah yang ilegal dan melanggar kedaulatan serta keutuhan wilayah Lebanon dan juga sangat melanggar prinsip-prinsip hukum internasional dan HAM. Pelanggaran-pelanggaran ini harus ditanggapi secara efektif oleh masyarakat dunia dan badan-badan internasional untuk mempertanggung jawabkan rezim zionis terhadap tindakan agresifnya.

Hari Internasional Al-Quds adalah momentum komunitas dunia untuk menuntut pembebasan Al-Quds dan mendukung rakyat tertindas Palestina tetap menjadi prioritas pertama dunia Islam serta mengecam setiap aksi yang ingin mengesampingkan prioritas ini dan upaya mengalihkan pikiran umat Islam.

Republik Islam Iran percaya bahwa normalisasi hubungan antara beberapa negara dengan rezim apartheid Israel adalah hasil dari perhitungan dan penyusunan strategi yang salah oleh mereka. Pendekatan keliru ini membuat mereka mengabaikan pihak-pihak pembela hak bangsa Palestina dan jatuh ke dalam perangkap yang disiapkan oleh Amerika Serikat dan rezim zionis yang tujuan utamanya hanya memecah belah bangsa Islam dan melanjutkan hegemoninya.

Republik Islam Iran menganggap solusi demokratis dan politik untuk isu Palestina adalah memberikan hak menentukan nasib sendiri kepada rakyat negara ini, yaitu dengan kembalinya seluruh pengungsi Palestina ke tanah air mereka dan menyelenggarakan referendum komprehensif dan bebas di seluruh wilayah Palestina yang diikuti oleh semua penduduk asli Palestina di hadapan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Ini merupakan solusi dan penyelesaian secara adil atas hak rakyat tertindas Palestina.

Hal yang amat penting berkaitan dengan Palestina adalah tindakan pendudukan sebagai langkah ilegal yang bertentangan dengan peraturan internasional di mana langkah normalisasi hubungan menjadi bentuk penerimaan pendudukan pada saat hal ini (pendudukan) bertentangan dengan hukum internasional serta berlawanan dengan undang-undang dasar dari berbagai negara. Republik Islam Iran mengajak seluruh negara dunia khususnya negara-negara Muslim untuk melakukan upaya guna mendukung penuh resistensi dan perjuangan rakyat Palestina serta menolak berbagai prakarsa palsu, antara lain Kesepakatan Abad maupun normalisasi hubungan dengan rezim zionis serta membantu proses penyelesaian masalah Palestina secara adil dan demokratis.

“Pada akhir dari pernyataan pers ini kami sekali lagi memberikan penghormatan kepada para syuhada perjuangan dan perlawanan Palestina, terutama komandan mulia Iran dan Islam, Mayor Jenderal Qassem Soleimani, dan menekankan kelanjutan dari kebijakan berprinsip Republik Islam Iran yaitu mendukung perjuangan pembebasan rakyat Palestina serta menghadapi penjajahan zionis Israel.”

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan