Jakarta (Indonesia Window) – Arab Saudi mencatat peningkatan 15 persen dalam jumlah pekerja rumahan yang direkrut pada kuartal keempat tahun 2021, menurut data yang tersedia di platform Musaned di bawah Kementerian Sumber Daya Manusia dan Pembangunan Sosial.
Platform Musaned secara khusus didedikasikan untuk perekrutan pekerja rumahan.
Arab Saudi memanfaatkan platform tersebut untuk menambahkan beberapa negara baru ke dalam program rekrutmen pada tahun ini.
Pemerintah Saudi juga ingin memastikan bahwa pekerja rumah tangga yang didatangkan dari negara-negara baru sesuai dengan kebutuhan keluarga di Kerajaan.
Hal ini dilakukan berdasarkan beberapa studi dan kriteria, antara lain epidemi, tingkat kejahatan, bahasa, tingkat pendidikan, biaya rekrutmen yang diharapkan, gaji, dan lain-lain.
Platform tersebut menunjukkan bahwa kontrak perekrutan pekerja rumah tangga mencatat peningkatan selama kuartal keempat tahun lalu.
Sebanyak 65.000 kontrak tercatat pada bulan Oktober 2021, lalu meningkat menjadi lebih dari 69.000 pada November dan lebih dari 76.000 pada bulan Desember.
Bangladesh menduduki puncak daftar negara dengan jumlah kontrak perekrutan tertinggi selama Desember 2021 dengan lebih dari 12.000 kontrak. Pakistan berada di urutan kedua dengan lebih dari 11.000 kontrak, diikuti oleh India dengan hampir 11.000 kontrak.
Berdasarkan catatan pada November, Filipina menandatangani 13.000 kontrak rekrutmen, disusul Bangladesh (13.000 kontrak) dan Mesir (9.000 kontrak).
Filipina mencatat angka yang sama yaitu 13.000 kontrak pada bulan Oktober, sementara jumlah dari Bangladesh naik menjadi lebih dari 11.000 kontrak, dan Uganda berada di urutan ketiga dengan sekitar 10.000 kontrak.
Platform Musaned bertujuan untuk mengatur, mengotomatisasi dan memfasilitasi prosedur perekrutan pekerja rumah tangga dan meningkatkan tingkat perlindungan hak-hak semua pihak dengan mengelola proses kontrak antara individu dan kantor perekrutan.
Selain itu, Musaned juga membangun hubungan antara kantor perekrutan Saudi dan kantor pekerja rumah tangga di negara-negara pengekspor tenaga kerja.
Sumber: Saudi Press Agency
Laporan: Redaksi