Jakarta (Indonesia Window) – Arab Saudi akan meluncurkan ‘museum terbang’ pertama di dunia dengan menampilkan temuan arkeologis dalam perjalanan pesawat antara ibu kota Riyadh dan kota kuno Al Ula, menurut laporan Arab News, Selasa (2/10).
Museum yang akan diluncurkan pada Kamis (4/11) pekan ini merupakan proyek kolaborasi antara Komisi Kerajaan untuk Al Ula dan maskapai nasional Saudia, akan memamerkan koleksi replika artefak yang telah ditemukan di Al Ula melalui penggalian arkeologi.
Penumpang juga dapat menonton film dokumenter Discovery Channel berjudul Architects of Ancient Arabia atau Arsitektur Kuno Arab yang dirilis tahun ini, menurut Kantor Berita Arab Saudi (SPA).
Rebecca Foote, direktur penelitian arkeologi dan warisan budaya di komisi tersebut, akan memberikan pengantar dokumenter selama perjalanan dan memberikan penjelasan tentang artefak yang ditampilkan di museum.
“Ada banyak pekerjaan yang sedang berlangsung di Al Ula oleh para arkeolog lokal dan internasional, namun kami baru mulai memahami sifat rumit dari masa lalu Al Ula. AlUla adalah permata tersembunyi di Jazirah Arab, dan kami perlahan-lahan menemukan rahasianya. Saya berharap dapat berbagi lebih banyak informasi tentang pekerjaan kami dengan penumpang perjalanan Museum in the Sky, yang dioperasikan oleh Saudia,” terangnya.
Philip Jones, kepala komisi pemasaran destinasi, mengatakan museum akan menyoroti pentingnya pekerjaan arkeologi yang dilakukan di Al Ula, yang dipercaya komisi sebagai “program arkeologi terbesar” di dunia saat ini.
Khaled Tash, Wakil Presiden Komunikasi Saudia, mengatakan museum itu merupakan kelanjutan dari “kerja sama yang sedang berlangsung” untuk menyoroti warisan kekayaan Al Ula dan mempromosikannya secara global sebagai tujuan wisata.
Al Ula menyediakan berbagai kegiatan sepanjang tahun dan kegiatan musiman untuk menyambut pengunjung lokal dan internasional.
Kota tua ini termasuk dalam Wilayah Madinah di barat laut ibu kota Riyadh.
Laporan: Raihana Radhwa