Banner

Arab Saudi akan buka wilayah udara untuk semua maskapai, termasuk dari Israel

Otoritas Umum Penerbangan Sipil Saudi (GACA) pada Jumat (15/7/2022) menyatakan akan membuka wilayah udaranya untuk semua maskapai penerbangan, termasuk penerbangan ke dan dari Israel. (Reuters/tangkapan layar)

Meskipun tidak ada hubungan resmi, Arab Saudi setuju pada tahun 2020 untuk mengizinkan penerbangan Israel-Uni Emirat Arab melintasi wilayahnya. 

 

Jakarta (Indonesia Window) – Arab Saudi menyatakan akan membuka wilayah udaranya untuk semua maskapai penerbangan, membuka jalan bagi lebih banyak penerbangan ke dan dari Israel, dalam keputusan yang disambut baik oleh Presiden AS Joe Biden yang mengunjungi negara kerajaan ini pada Jumat.

Otoritas Umum Penerbangan Sipil Saudi (GACA) mengatakan wilayah udara negara itu sekarang terbuka untuk semua operator yang memenuhi persyaratan untuk penerbangan, sejalan dengan konvensi internasional yang mengatakan tidak boleh ada diskriminasi antara pesawat sipil.

Keputusan itu akan “melengkapi upaya yang bertujuan untuk mengkonsolidasikan posisi kerajaan sebagai pusat global yang menghubungkan tiga benua dan untuk meningkatkan konektivitas udara internasional,” tambah GACA dalam sebuah pernyataan.

Banner
wilayah udara arab saudi
Presiden AS Joe Biden mengatakan, pembukaan wilayah udara Arab Saudi untuk semua maskapai penerbangan adalah langkah penting untuk membangun kawasan Timur Tengah yang lebih terintegrasi dan stabil. (Reuters/ tangkapan layar)

Pada Juni 2021 Putra Mahkota Saudi Mohammad bin Salman meluncurkan strategi yang bertujuan memposisikan Kerajaan sebagai pusat logistik global.

Program komprehensif yang diberi nama Strategi Transportasi dan Logistik Nasional ini berupaya meningkatkan kemampuan sektor kargo udara dengan menggandakan kapasitasnya menjadi lebih dari 4,5 juta ton.

Melewati wilayah udara Arab Saudi telah menambah waktu penerbangan dan meningkatkan pembakaran bahan bakar pada beberapa layanan ke dan dari Israel. 

Presiden AS Joe Biden menyambut baik keputusan itu dan mengatakan itu adalah langkah penting untuk membangun kawasan Timur Tengah yang lebih terintegrasi dan stabil.

“Hari ini, saya akan menjadi presiden pertama Amerika Serikat yang terbang dari Israel ke Jeddah, Arab Saudi. Saat kami menandai momen penting ini, keputusan Arab Saudi dapat membantu membangun momentum menuju integrasi Israel lebih lanjut ke kawasan, termasuk dengan Arab Saudi,” kata Biden dalam sebuah pernyataan.

Sebelumnya pada hari Kamis (14/7), seorang pejabat AS mengatakan kepada Reuters bahwa Arab Saudi akan segera memberikan maskapai penerbangan Israel akses penerbangan tanpa batas dan mengizinkan penerbangan charter langsung dari Israel bagi Umat Islam yang berpartisipasi dalam ibadah haji di Makkah. 

Banner

Arab Saudi, di mana Islam diturunkan, tidak mengakui Israel dan tidak mengatakan apa pun tentang kemungkinan perkembangan bilateral selama kunjungan Biden. Israel juga menghindar dari membahas hubungan tersebut.

Meskipun tidak ada hubungan resmi, Arab Saudi setuju pada tahun 2020 untuk mengizinkan penerbangan Israel-Uni Emirat Arab melintasi wilayahnya. 

Sumber: Reuters; Arab News

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan