Akun Masjid Nabawi bertujuan untuk memperkaya pengalaman keagamaan dan memaksimalkan pelajaran ilmiah di Dua Masjid Suci dengan memanfaatkan teknologi, dan merasakan apa yang Allah telah buat untuk mereka dengan nilai yang tinggi dan tempat yang besar di hati umat Islam.
Jakarta (Indonesia Window) – Kepala Urusan Agama Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Sheikh Dr. Abd al-Rahman bin Abdulaziz Al-Sudais, meresmikan akun Kepresidenan Urusan Agama Masjidil Haram dan akun Kepresidenan Masjid Nabawi di media sosial.
“Dengan nama dan dengan izin Allah, kami meluncurkan akun Kepresidenan Urusan Agama Masjidil Haram dan akun Masjid Nabawi di platform media sosial Twitter,” kata Al-Sudais seperti dikutip oleh Faheem H. Alhamid, Presiden Pusat Komunikasi Islam Arab Saudi, dalam pesan singkatnya kepada Indonesia Window, Jumat.
“Kami memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kesuksesan dalam menyiarkan pesan agama moderat dari Dua Masjid Suci kepada dunia dan untuk memberikan kesuksesan kepada kepemimpinan kami yang bijak, semoga Allah melindunginya, atas dukungannya yang tak tertandingi untuk Kepresidenan Urusan Agama Dua Masjid Suci,” dia menambahkan.
Menurut Al-Sudais, pesan urusan keagamaan Dua Masjid Suci difokuskan pada penyebaran nilai-nilai toleransi, moderasi, persaudaraan, memaksimalkan perjalanan iman, dan memperkaya pengalaman jamaah, penyelenggara umrah, dan destinasi religi.
“Akun kepresidenan bertujuan untuk memperkaya pengalaman keagamaan dan memaksimalkan pelajaran ilmiah di Dua Masjid Suci dengan memanfaatkan teknologi, dan merasakan apa yang Allah telah buat untuk mereka dengan nilai yang tinggi dan tempat yang besar di hati umat Islam,” ujarnya.
Kabinet Arab Saudi pada 7 Agustus menyetujui pembentukan badan independen bernama ‘Kepresidenan Urusan Agama di dua masjid suci, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi’ yang bertaut dengan Raja Salman.
Sheikh Abdulrahman Al-Sudais diangkat sebagai kepala urusan agama di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi atas perintah kerajaan.
Badan tersebut bertanggung jawab dalam mengawasi urusan para imam dan muadzin Masjidil Haram dan Masjid Nabawi serta semua hal yang berkaitan dengan urusan agama mereka termasuk seminar dan pelajaran Islam, menurut laporan Saudi Press Agency.
Lembaga Presidensi Jenderal untuk Urusan Dua Masjid Suci akan diubah menjadi badan publik yang disebut ‘Otoritas Umum untuk Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Laporan: Redaksi