Wisatawan China di Indonesia menghabiskan waktu tinggal yang cukup lama, sekitar 5 hingga 7 hari, dan lebih menyukai kegiatan petualangan, alam, dan budaya.
Jakarta (Xinhua) – Pemerintah Indonesia menargetkan untuk menarik 1 hingga 1,5 juta kunjungan wisatawan dari China pada 2024, lapor media setempat pada Ahad (21/1).
“Tahun lalu, kaum muda mendominasi jumlah wisatawan China, sekitar 65 persen. Mereka menghabiskan waktu tinggal yang cukup lama, sekitar 5 hingga 7 hari, dan lebih menyukai kegiatan petualangan, alam, dan budaya,” ujar Direktur Pemasaran Pariwisata Regional Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Wisnu Sindhutrisno di Bali pada Sabtu (20/1).
“Mereka datang ke sini tidak hanya pada saat peak season, tetapi juga pada saat low season. Kedatangan para wisatawan ini diharapkan dapat memberikan pemerataan manfaat pariwisata di Indonesia,” imbuhnya.
Dia mengatakan bahwa sebagai upaya untuk mencapai target 2024 tersebut, pemerintah memprioritaskan untuk mempromosikan program-program ke China yang berkaitan dengan desa, penginapan (homestay), dan beberapa destinasi yang dikelola oleh masyarakat di desa-desa.
“Di Yogyakarta, misalnya, kami memiliki (industri) pembuatan cokelat dan (kegiatan) memandikan kerbau. Kami ingin mengundang mereka untuk merasakan kegiatan-kegiatan pariwisata tersebut,” kata Wisnu, seraya menambahkan bahwa promosi pariwisata kepada pemerintah China akan diperkuat.
Saat ini, terdapat 13 maskapai yang telah membuka penerbangan langsung dari China ke Indonesia dan sebaliknya.
Pemerintah Indonesia telah berjanji untuk bekerja sama dengan beberapa pemain industri pariwisata utama di China guna meningkatkan kunjungan wisatawan dan meningkatkan konektivitas transportasi udara.
Laporan: Redaksi