Universitas Aljazair kini memiliki “Rak Buku China” terdiri dari 460 buku yang dicetak dalam bahasa Arab, Prancis, dan Inggris, serta mencakup aspek politik, ekonomi, sosial, dan budaya China.
Aljir, Aljazair (Xinhua) – Proyek ‘Rak Buku China’ diluncurkan di Universitas Aljazair 1 pada Ahad (4/6), yang bertujuan untuk memperkuat pertukaran budaya dan kerja sama pendidikan antara China dan Aljazair.
“Rak Buku China” terdiri dari 460 buku yang dicetak dalam bahasa Arab, Prancis, dan Inggris, serta mencakup aspek politik, ekonomi, sosial, dan budaya China. Semua buku disediakan oleh perusahaan minyak China, Sinopec.
Upacara peluncuran tersebut dihadiri oleh Duta Besar China untuk Aljazair Li Jian, Rektor Universitas Aljazair 1 Fares Mokhtari, Kepala Perwakilan Sinopec untuk Afrika Wei Dong, serta Fatiha Relimi selaku perwakilan dari Kementerian Energi dan Pertambangan Aljazair.
Li Jian mengatakan dirinya yakin buku-buku sumbangan itu akan berfungsi sebagai jendela pengetahuan yang luas tentang China dan membantu para mahasiswa mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang China.
Sementara itu, Fares Mokhtari menyoroti rak buku tersebut sebagai “jembatan pengetahuan dan budaya untuk memperkuat hubungan bilateral yang kokoh antara China dan Aljazair.” Dia juga menambahkan bahwa “Universitas Aljazair mengejar kerja sama yang lebih praktis dengan entitas dan universitas di China.”
Wei Dong mengungkapkan harapannya bahwa buku-buku tersebut “akan berkontribusi pada pengembangan universitas dan pertumbuhan mahasiswa. Dia menekankan “Sinopec tetap berkomitmen pada tanggung jawab sosialnya dengan mendukung ekonomi Aljazair yang berkelanjutan dan beragam.”
Laporan: Redaksi