Banner

Menlu Retno ajak dunia cari solusi damai bagi Palestina

Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi. (Kementerian Luar Negeri RI)

Solusi damai bagi Palestina juga mendapat perhatian dari 29 negara-negara yang hadir dalam Pertemuan Dewan Keamanan (DK PBB), di New York, pada Rabu (18/1), selain 15 anggota DK PBB.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi pada Pertemuan Dewan Keamanan (DK PBB), di New York, Rabu (18/1) waktu setempat mengajak dunia untuk mencari solusi damai bagi Palestina.

“Tahun 2023 harus menjadi tahun kemajuan dalam menyelesaikan isu Palestina. Menjadi tanggung jawab kita bersama untuk mengakhiri okupasi Israel selamanya,” kata Retno yang pada kesempatan tersebut menyampaikan tiga hal terkait isu Palestina.

Pertama, Indonesia menyambut baik disahkannya Resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang meminta pendapat hukum Mahkamah Internasional (International Court of Justice) terkait dampak legal pendudukan Israel di Palestina.

Berbagai laporan, mekanisme, dan resolusi PBB telah dikeluarkan. Dunia tidak bisa bersikap business as usual. Harus dipastikan adanya tindak lanjut nyata atas hal ini, kata Retno dalam pernyataannya pada laman Kementerian Luar Negeri RI yang diterima Indonesia Window di Jakarta, Kamis.

Banner

Kedua mengenai pentingnya menyusun langkah konkrit untuk mencapai solusi damai bagi Palestina.

Meteri luar nlu RI meminta Israel untuk menghentikan provokasi, menghormati hukum internasional, dan melanjutkan proses damai guna mencapai solusi antara kedua negara, sesuai dengan ketentuan internasional.

Ketiga, masyarakat internasional harus memberikan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina. Tahun 2023 diprediksi dunia akan mengalami resesi. Lebih dari dua juta rakyat Palestina memerlukan bantuan kemanusiaan.

“Demi kemanusiaan kita tidak boleh membiarkan rakyat Palestina menderita dalam diam khususnya di tengah situasi sulit saat ini,” ujar Menlu Retno.

Dalam pertemuan gtersebut, sekretaris jenderal PBB yang diwakili oleh Koordinator Khusus untuk Palestina, Tor Wennesland, menyampaikan situasi di Palestina masih jauh dari kondusif.

Kekerasan, perusakan properti, dan pengusiran warga Palestina terus terjadi. Bahkan tahun 2022 menjadi tahun yang paling mematikan dan memakan banyak korban rakyat Palestina sejak 2005, ungkapnya.

Banner

Pertemuan DK PBB tersebut dipimpin oleh Jepang selaku presiden DK PBB bulan Januari 2023. Selain 15 anggota DK PBB, 29 negara juga hadir dan sampaikan pernyataan, termasuk hal yang menyangkut tentang isu Palestina dan Israel.

Negara-negara tersebut menyoroti situasi di Palestina yang tidak kunjung membaik, serta mendorong dimulainya kembali proses damai guna mencapai solusi damai bagi Palestina dalam jangka panjang.

 Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan