Banner

The Fed isyaratkan tak buru-buru turunkan suku bunga, saham AS merosot

Para trader bekerja di lantai bursa New York Stock Exchange di New York, Amerika Serikat, pada 31 Januari 2024. (Xinhua/Michael Nagle)

Saham-saham Amerika Serikat ditutup lebih rendah pada Rabu (31/1), lantaran antisipasi keputusan bank sentral AS untuk mempertahankan tingkat suku bunganya.

 

New York City, AS (Xinhua) – Saham-saham Amerika Serikat (AS) ditutup lebih rendah pada Rabu (31/1), lantaran antisipasi keputusan bank sentral AS untuk mempertahankan tingkat suku bunganya, dan Kepala Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengisyaratkan bahwa bank sentral itu tidak akan mulai memangkas suku bunga dalam pertemuan berikutnya pada Maret.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 317,01 poin atau 0,82 persen menjadi 38.150,3. Indeks S&P 500 anjlok 79,32 poin atau 1,61 persen menjadi 4.845,65. Nasdaq Composite Index terpangkas 345,89 poin atau 2,23 persen menjadi 15.164,01, setelah pendapatan mengecewakan Alphabet, Microsoft, dan AMD membebani pasar, sementara Tesla merosot lebih jauh lagi setelah kemunduran hukum terkait paket gaji Elon Musk yang besar.

Seluruh 11 sektor utama S&P 500 ditutup di zona merah, dengan sektor jasa komunikasi dan teknologi memimpin penyusutan di mana masing-masing turun 3,93 persen dan 2,11 persen. Sektor kesehatan membukukan penurunan terlemah, yakni turun 0,11 persen.

Saham-saham Amerika Serikat ditutup
Seorang trader bekerja di lantai bursa New York Stock Exchange di New York, Amerika Serikat, pada 31 Januari 2024. (Xinhua/Michael Nagle)

Para pembuat kebijakan di The Fed mempertahankan suku bunga acuan mereka antara 5,25 persen hingga 5,5 persen seperti yang diperkirakan, namun mereka tidak memberikan isyarat mengenai kenaikan suku bunga di masa mendatang seperti sebelumnya, yang menandakan kemungkinan perubahan arah. Sebaliknya, The Fed menekankan stabilitas inflasi dan ketenagakerjaan, yang menyiratkan pendekatan hati-hati dan berbasis data dalam pengambilan keputusan kebijakan di masa mendatang.

Namun demikian, pernyataan kebijakan menyebutkan bahwa “Komite berpendapat tidaklah tepat untuk mengurangi kisaran target sampai komite mendapatkan keyakinan yang lebih besar bahwa inflasi sedang bergerak secara berkelanjutan menuju 2 persen.”

“Berdasarkan pertemuan hari ini, saya ingin memberi tahu Anda bahwa saya rasa pada pertemuan Maret nanti, komite tidak akan mencapai tingkat keyakinan untuk mengidentifikasi Maret sebagai momen yang tepat untuk melakukannya (menurunkan suku bunga). Namun, kita lihat saja nanti,” kata Powell.

Setelah pidato Powell itu, pasar memperkirakan peluang sekitar 36 persen untuk terjadinya pemangkasan suku bunga pada 20 Maret nanti, turun tajam dari 56 persen yang ditunjukkan pada Rabu sore sebelumnya. Kemungkinan hanya akan ada satu pembacaan lagi mengenai pengeluaran konsumsi pribadi (personal consumption expenditure/PCE) sebelum pertemuan The Fed Maret nanti.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan