Resepsi Indonesia goyang korps diplomatik dan masyarakat Bogota

Duta Besar Tatang Budie Utama Razak memberikan sambutan pada resepsi diplomatik bertempat di Centro Cultural Gimnasio Moderno, salah satu sekolah swasta tertua di Kolombia, pada Kamis (19/9/2024). (Foto: KBRI Bogota)

Resepsi diplomatik juga menampilkan tarian-tarian Indonesia yang dibawakan oleh penari-penari Kolombia dan grup orkestra binaan KBRI Bogota yang berjumlah 120 orang dari lima sekolah.

 

Jakarta (Indonesia Window) – KBRI Bogota mengadakan, resepsi diplomatik di Centro Cultural Gimnasio Moderno, salah satu sekolah swasta tertua di Kolombia.

Dalam keterangan tertulis yang diterima Indonesia Window di Jakarta, Kamis, Fungsi Penerangan dan Sosbud KBRI Bogota menyebutkan, resepsi ini mengusung tema kolaborasi kebudayaan RI–Kolombia.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh sekitar 300 tamu dari berbagai kalangan termasuk  wakil menteri, anggota Kongres, kepala perwakilan negara asing di Bogota, CEO dan pengusaha, rektor dan dekan, media, serta mitra yang tergabung dalam Amigos de Indonesia.

Di samping itu, resepsi diplomatik juga menampilkan tarian-tarian Indonesia yang dibawakan oleh penari-penari Kolombia dan grup orkestra binaan KBRI Bogota yang berjumlah 120 orang dari lima sekolah.

Selain itu, tamu resepsi juga disambut di pintu masuk oleh finalis Miss Mundo Kolombia yang menggunakan pakaian tradisional Indonesia dan pakaian tradisional Kolombia sebagai simbol kolaborasi kebudayaan antara kedua negara.

Acara juga menampilkan sembilan tarian, yaitu Yapong, Mojang Priyangan, Bajidor Kahot, Tor Tor, Zapin Batin Kemuning, Pembumbung, Dendang Dikideng, Dayak Borneo, dan Gemu Farire.

Di samping para penari, yang semuanya warga negara Kolombia, resepsi diplomatik juga menghadirkan 50 orang siswa pemain musik dari orkestra Colegio Salesiano yang membawakan lagu kebangsaan Kolombia dan Indonesia serta mengisi acara resepsi dengan repertoire pilihan.

Lenggak-lenggok finalis Miss Mundo Colombia (ratu kecantikan Kolombia), yang menyambut tamu di depan pintu dengan pakaian tradisional Indonesia dan pakaian tradisional Kolombia, semakin menunjukkan dekatnya hubungan kebudayaan antara kedua negara.

Dalam sambutannya, Dubes RI Bogota, Duta Besar Tatang Budie Utama Razak, menyampaikan bahwa kerja sama kebudayaan saat ini merupakan hal yang sedang didorong oleh Pemerintah RI.

Saat ini, Kemendikbudristek dengan Kementerian Kebudayaan Kolombia yang difasilitasi KBRI Bogota tengah menyusun rencana aksi (plan of action) untuk mengimplementasikan Agreement on Cultural and Education Cooperation yang rencananya akan mencakup pertukaran praktik terbaik dalam audiovisual arts dan pusat kebudayaan, training of trainers, dan penawaran cultural residency bagi Kolombia.

“Sejak dibukanya Casa de Indonesia sebagai Pusat Kebudayaan Indonesia, telah terdapat ribuan orang Kolombia yang belajar bahasa Indonesia, tarian Indonesia, memasak masakan Indonesia, dan membatik,” kata duta besar.

Saat ini, hubungan dagang RI–Kolombia naik signifikan sejak dibukanya Indonesia – Latin America and the Caribbean (INALAC) Business Forum.

Sejak 2019 hingga kini, tercatat kenaikan perdagangan sekitar 200 persen. Indonesia merupakan negara dengan kemajuan di bidang ekonomi, pembangunan dan teknologi yang pesat. Bank Dunia memperkirakan, pada 2045, Indonesia akan menjadi bagian dari lima ekonomi terbesar di dunia.

Acara resepsi mendapat apresiasi tinggi dari para undangan. “Wah, kalau begini saya jadi pingin datang ke Indonesia,” demikian komentar salah satu undangan dari KADIN Kolombia.

Di akhir acara, Duta Besar Tatang mengajak seluruh undangan untuk berjoget mengikuti irama lagu Gemu Fa Mi Re.

Laporan: Rredaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan