Banner

China rilis program pengembangan ilmu antariksa untuk periode 2024-2050

Foto yang diambil dari animasi video di Pusat Kendali Antariksa Beijing (Beijing Aerospace Control Center/BACC) pada 2 Juni 2024 ini menunjukkan kombinasi wahana pendarat-pendaki (lander-ascender) Chang’e-6 mendarat di sisi jauh Bulan. (Xinhua/Jin Liwang)

Program pengembangan ilmu antariksa jangka menengah dan panjang China bertujuan untuk memandu perencanaan misi ilmu antariksa dan penelitian luar angkasa negara tersebut mulai 2024 hingga 2050.

 

Beijing, China (Xinhua/Indonesia Window) – China mengumumkan program pengembangan ilmu antariksa jangka menengah dan panjang nasional pada Selasa (15/10), yang akan memandu perencanaan misi ilmu antariksa dan penelitian luar angkasa negara tersebut mulai 2024 hingga 2050.

Pertama dari jenisnya di tingkat nasional, program ini dirilis bersama oleh Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS), Administrasi Luar Angkasa Nasional China (China National Space Administration/CNSA), dan Badan Antariksa Berawak China (China Manned Space Agency/CMSA) pada konferensi pers yang digelar oleh Kantor Informasi Dewan Negara China.

Program ini menguraikan target pengembangan ilmu antariksa China, termasuk 17 area prioritas di bawah lima tema ilmiah utama, serta peta jalan tiga tahap.

Lima tema ilmiah utama itu meliputi alam semesta ekstrem (extreme universe), gelombang gravitasi atau riak ruang-waktu (space-time ripples), pemandangan panorama Matahari-Bumi, planet layak huni, serta ilmu biologi dan fisika di luar angkasa, kata Wakil Presiden CAS Ding Chibiao dalam konferensi pers tersebut.

Banner

Tema alam semesta ekstrem berfokus pada eksplorasi asal-usul dan evolusi alam semesta, mengungkap hukum fisika dalam kondisi kosmis ekstrem. Rentang area prioritasnya meliputi materi gelap dan alam semesta ekstrem hingga asal-usul dan evolusi alam semesta, serta pendeteksian materi barion kosmis, menurut program ini.

Tema gelombang gravitasi berpusat pada pendeteksian gelombang gravitasi frekuensi sedang dan rendah serta gelombang gravitasi primordial, dengan target untuk mengungkap sifat gravitasi dan ruang-waktu. Area prioritas dalam tema ini adalah pendeteksian gelombang gravitasi berbasis luar angkasa, kata Ding.

Tema pemandangan panorama Matahari-Bumi melibatkan eksplorasi matahari, Bumi, dan heliosfer untuk mengungkap proses fisika dan hukum yang mengatur interaksi kompleks dalam sistem Matahari-Bumi. Area prioritasnya meliputi sistem siklus Bumi, pengamatan komprehensif Bumi-Bulan, pengamatan cuaca antariksa, eksplorasi Matahari tiga dimensi, dan eksplorasi heliosfer, menurut program itu.

Para ilmuwan juga akan mengeksplorasi kelayakan huni benda-benda angkasa di tata surya dan eksoplanet, serta mencari kehidupan ekstraterestrial. Bidang-bidang utama dalam subjek ini mencakup pembangunan berkelanjutan, asal-usul dan evolusi tata surya, karakterisasi atmosfer planet, pencarian kehidupan ekstraterestrial, dan pendeteksian eksoplanet.

Tema ilmu biologi dan fisika di luar angkasa bertujuan untuk mengungkap hukum pergerakan materi dan aktivitas kehidupan dalam kondisi antariksa untuk memperdalam pemahaman mengenai fisika fundamental, seperti mekanika kuantum dan relativitas umum. Bidang-bidang prioritasnya mencakup ilmu mikrogravitasi, mekanika kuantum dan relativitas umum, serta ilmu hayati antariksa, tambah Ding.

Program ini juga menguraikan peta jalan untuk pengembangan ilmu pengetahuan antariksa di China hingga 2050.

Banner

Pada tahap pertama, hingga 2027, China akan berfokus pada pengoperasian stasiun luar angkasa, melaksanakan proyek eksplorasi Bulan berawak, dan tahap keempat program eksplorasi Bulan serta proyek eksplorasi planet. Lima hingga delapan misi satelit ilmu antariksa akan disetujui selama periode tersebut, menurut program ini.

Stasiun penelitian Bulan internasional yang diprakarsai oleh China akan dibangun pada tahap kedua mulai 2028 hingga 2035, dan sekitar 15 misi satelit ilmiah akan dilaksanakan selama periode ini.

Pada tahap ketiga dari 2036 hingga 2050, China akan meluncurkan lebih dari 30 misi ilmu antariksa.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner

Iklan