Dalam KTT G7 Indonesia akan mengangkat isu perdamaian di Ukraina serta upaya untuk mengatasi krisis pangan dan energi global.
Jakarta (Indonesia Window) – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bertolak dari Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pada Ahad pagi guna melakukan kunjungan kerja ke sejumlah negara di Eropa dan Uni Emirat Arab (UEA).
Tujuan pertama kepala negara adalah Jerman untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kelompok G7.
“Pagi hari ini, saya dan rombongan terbatas akan berangkat untuk berkunjung ke beberapa negara. Yang pertama, akan ke Jerman untuk menghadiri KTT G7, di mana kita di sini adalah sebagai partner country dari G7, dan sebagai ketua/presidensi G20,” ujar presiden dalam keterangan persnya sebelum keberangkatan.
Dalam forum tersebut Indonesia akan mengangkat isu perdamaian di Ukraina serta upaya untuk mengatasi krisis pangan dan energi global, jelas Jokowi.
“Kita akan mendorong, mengajak negara-negara G7 untuk bersama-sama mengupayakan perdamaian di Ukraina dan juga secepat-cepatnya mencari solusi dalam menghadapi krisis pangan, krisis energi yang sedang melanda dunia. Memang upaya ini tidak mudah, tapi kita, Indonesia, akan terus berupaya,” ujarnya.
Setelah dari Jerman, kepala negara akan melanjutkan kunjungan kerja ke Ukraina. Presiden Jokowi dijadwalkan bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
“Misinya adalah mengajak Presiden Ukraina, Presiden Zelenskyy untuk membuka ruang dialog dalam rangka perdamaian, untuk membangun perdamaian, karena perang memang harus dihentikan, dan juga yang berkaitan dengan rantai pasok pangan harus diaktifkan kembali,” ucapnya.
Dengan misi yang sama, kepala negara akan melanjutkan kunjungan kerjanya ke Rusia untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin.
“Dari Ukraina saya akan menuju Rusia untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin. Sekali lagi, dengan misi yang sama saya akan mengajak Presiden Putin untuk membuka ruang dialog dan sesegera mungkin untuk melakukan gencatan senjata dan menghentikan perang,” kata Jokowi.
Selepas dari Eropa, presiden akan bertolak ke Uni Emirat Arab dalam rangka melanjutkan kembali pembahasan kerja sama ekonomi dan investasi antara Indonesia dan negara Timur Tengah ini.
Presiden Jokowi menegaskan, kunjungannya ke luar negeri kali ini tak hanya untuk kepentingan Indonesia tetapi juga demi kepentingan negara berkembang lainnya.
“Kunjungan ini bukan hanya penting bagi Indonesia, tetapi juga penting bagi negara-negara berkembang untuk mencegah rakyat negara-negara berkembang dan berpenghasilan rendah jatuh ke jurang kemiskinan ekstrem dan kelaparan,” ujarnya.
Selama Presiden Jokowi melakukan kunjungan luar negeri, pemerintahan akan dijalankan oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
“Selama saya di luar negeri, pemerintahan akan dipimpin oleh Bapak Wakil Presiden,” pungkas kepala negara.
Laporan: Redaksi