Banner

PBB minta masyarakat internasional bantu genjot perekonomian Yaman

Sejumlah siswa terlihat di dalam ruang kelas darurat di Provinsi Hajjah, Yaman barat laut, pada 23 Oktober 2022. (Xinhua/Mohammed Al-Wafi)

Perekonomian Yaman terus melemah dengan sejumlah layanan dasar berada di ujung tanduk, sementara sebanyak 21,6 juta warga di seluruh negara ini diperkirakan akan membutuhkan bantuan kemanusiaan dan layanan perlindungan pada 2023.

 

PBB (Xinhua) – Undersecretary-General untuk Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Martin Griffiths pada Senin (16/1) menyerukan agar masyarakat internasional membantu menggenjot dan menstabilkan perekonomian Yaman.

“Saya menyerukan agar masyarakat internasional melipatgandakan upaya dalam menggenjot perekonomian dan memulihkan layanan dasar di Yaman,” yang juga akan membantu mengurangi kebutuhan kemanusiaan serta skala dan biaya operasi bantuan dalam jangka panjang, kata kepala badan bantuan PBB tersebut dalam sesi pengarahan Dewan Keamanan PBB terkait Yaman yang dilanda perang.

Dalam beberapa bulan terakhir, terdapat tanda-tanda peningkatan ketegangan ekonomi di antara para pihak, dengan potensi dampak merugikan bagi warga Yaman dan operasi bantuan, ujar Griffiths.

“Kami mengetahui berdasarkan pengalaman bahwa penurunan kecil dalam perekonomian Yaman dapat menimbulkan efek riak yang besar bagi jutaan warga,” imbuh Griffiths.

Banner

Dia menyatakan bahwa kendati apresiasi nilai tukar sempat terjadi tahun lalu, rial Yaman kini diperdagangkan di level 1.250 terhadap dolar AS di area-area yang dikuasai pemerintah, level terendah sejak gencatan senjata diumumkan pada awal April.

“Saya mendesak semua pihak untuk melakukan segala sesuatu yang memungkinkan demi menghindari tindakan apa pun yang berpotensi untuk semakin mengganggu stabilitas ekonomi atau berdampak negatif terhadap kebutuhan kemanusiaan atau responsnya,” papar Griffiths.

Terkait situasi kemanusiaan di Yaman, Griffiths menuturkan bahwa dirinya khawatir 2023 masih akan menjadi tahun yang sangat berat bagi masyarakat Yaman, seraya menambahkan bahwa perekonomian negara itu terus melemah dan sejumlah layanan dasar berada di ujung tanduk.

Pada 2023, sebanyak 21,6 juta warga di seluruh Yaman diperkirakan akan membutuhkan bantuan kemanusiaan dan layanan perlindungan, menurut Griffiths.

“Saya mendesak masyarakat internasional untuk terus mendukung masyarakat Yaman tahun ini dengan memberikan bantuan kemanusiaan yang melimpah dan membantu mempersempit kesenjangan pendanaan untuk program-program penyelamatan nyawa,” kata Griffiths.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan