Banner

Malaysia incar perusahaan China untuk dorong sektor kendaraan listrik

Orang-orang mengunjungi Guangzhou International Automobile Exhibition ke-20 di China Import and Export Fair Complex di Guangzhou, Provinsi Guangdong, China selatan, pada 30 Desember 2022. (Xinhua/Lu Hanxin)

Pengembangan kendaraan listrik di Malaysia diharapkan melibatkan lebih banyak investasi dari perusahaan-perusahaan China guna membangun infrastruktur demi memungkinkan adopsi electric vehicle (EV) yang lebih luas.

 

Kuala Lumpur, Malaysia (Xinhua) – Malaysia bertekad menarik lebih banyak investasi dari perusahaan-perusahaan China untuk mengembangkan sektor kendaraan listrik (electric vehicle/EV) guna membangun infrastruktur demi memungkinkan adopsi EV yang lebih luas, kata seorang pejabat Malaysia.

Pengembangan infrastruktur pendukung untuk kendaraan listrik merupakan hambatan utama bagi Malaysia, tetapi pemerintah Malaysia berusaha mengatasinya dengan mendorong perusahaan-perusahaan dengan keahlian dan teknologi tersebut untuk membuka operasi mereka di negara ini, kata Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke Siew Fook kepada Xinhua dalam sebuah wawancara.

Dia menjelaskan bahwa EV adalah tren utama yang akan membentuk transportasi umum dan mobilitas pribadi, dan Malaysia harus mempersiapkan diri. “Seperti yang saya katakan, tren itu akan datang. Kita harus siap menyambut tren itu,” ujarnya.

Pengembangan kendaraan listrik
Seorang pengunjung melihat berbagai material yang digunakan dalam memproduksi baterai listrik di EV & ES Battery-Empowered Green and Low-carbon Travel Exhibition dalam ajang World EV & ES Battery Conference 2022 di Yibin, Provinsi Sichuan, China barat daya, pada 21 Juli 2022. (Xinhua/ Wang Xi)

“Kebijakan industri kami mendorong lebih banyak industri terkait EV untuk direlokasi ke Malaysia, terutama dalam memproduksi baterai di Malaysia. Ada insentif untuk mendorong lebih banyak perusahaan pindah ke Malaysia dan saya memahami bahwa ada banyak perusahaan China yang sebenarnya tertarik untuk berinvestasi di Malaysia dalam hal menempatkan pabrik mereka di sini dan lain sebagainya,” ujarnya.

Loke mengatakan, setiap infrastruktur yang dibangun harus dilakukan dengan mempertimbangkan keberlanjutan dan memperhatikan integrasi dan interkonektivitas, dengan dorongan untuk menjadikan EV sebagai bagian dari rencana pemerintah dalam meningkatkan sektor transportasi, yang akan memacu kegiatan ekonomi yang lebih besar.

“Kami memiliki banyak proyek yang sedang direncanakan, tetapi bagaimana kami menghubungkannya bersama dan memastikan bahwa itu adalah konektivitas tanpa batas di jaringan, dan pada akhirnya, tentu saja, apa pun yang kami lakukan, infrastruktur harus menghadirkan pembangunan ekonomi,” katanya.

“Jadi, kita harus melihat sektor transportasi tidak hanya sebagai transportasi dari titik A ke titik B, tetapi lebih sebagai efek pengganda ekonomi. Transportasi harus memberi nilai pada pembangunan ekonomi. Sektor itu haruslah memberi nilai pada wilayah dan kawasan tertentu yang memiliki jaringan transportasi. Jadi apa pun proyek transportasi yang kita kerjakan harus dilihat dari sisi ekonominya,” imbuhnya.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan