Banner

Peneliti temukan kecoa laut raksasa di Selat Sunda

Bathynomus raksasa dari Selatan Sunda dan laut selatan Jawa. (LIPI)

Bogor, Jawa Barat (Indonesia Window) – Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berhasil mendeskripsikan jenis krustasea (udang-udangan) raksasa baru yang ditemukan di Selat Sunda dan laut bagian selatan Pulau Jawa.

Pernyataan LIPI menyebutkan, jenis Bathynomus raksasa tersebut ditemukan di kedalaman 957-1.259 meter di bawah permukaan laut.

“Penemuan jenis baru ini merupakan capaian besar ahli taksonomi, apalagi jenis ini berukuran besar dan di ekosistem yang spektakuler,” terang Pelaksana Tugas Kepala Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi LIPI, Cahyo Rahmadi.

Bathynomus raksasa itu dikoleksi dari kegiatan Ekspedisi Keanekaragaman Hayati Laut Dalam Jawa Bagian Selatan (SJADES) LIPI bersama Universitas Nasional Singapura pada 2018 di bawah koordinator penelitian Dwi Listyo Rahayu dan Peter Ng.

Cahyo menjelaskan, penemuan jenis Bathynomus baru ini menunjukkan besarnya potensi keanekaragaman hayati Indonesia yang belum terungkap.

“Masa depan pengungkapan keanekaragaman hayati Indonesia berkejaran dengan laju kepunahannya dan mungkin juga para taksonom sebagai garda terdepan,” imbuhnya.

Istilah raksasa sebagai nama jenis Bathynomus itu mengacu pada ukuran tubuh spesies ini yang dapat mencapai ukuran lebih dari 15 sentimeter di usia dewasa.

“Ukurannya memang sangat besar dan menduduki posisi kedua terbesar dari genus Bathynomus,” jelas peneliti Pusat Penelitian Biologi LIPI, Conni Margaretha Sidabalok.

Conni menjelaskan, beberapa penelitian terdahulu telah menemukan lima jenis Bathynomus berkategori super giant di Samudera Hindia dan Pasifik.

“Penemuan Bathynomus pertama dari laut dalam Indonesia ini sangat penting bagi riset taksonomi krustasea laut dalam mengingat langkanya riset sejenis di Indonesia,” ujarnya.

Morfologi

Bathynomus memiliki tubuh pipih dan keras, dan tidak memiliki karapaks atau cangkang keras yang melindungi organ dalamnya.

Matanya berukuran besar, pipih, dan memiliki jarak cukup lebar di antara keduanya.

Organ di bagian kepala adalah sepasang antena panjang, sepasang antena pendek di ujung kepala, serta mulut dan anggota tubuh yang dimodifikasi sebagai alat makan di segmen bagian bawah kepala.

Bathynomus memiliki tujuh pasang kaki jalan dan lima pasang kaki renang.

Identifikasi Bathynomus raksasa laut dalam Indonesia dilakukan dari holotipe jantan berukuran 363 milimeter dan paratipe betina berukuran 298 milimeter.

“Secara umum, Bathynomus raksasa itu paling mirip dengan Bathynomus giganteus dan Bathynomus lowryi dari segi ukuran dan karakter di bagian ekor atau pleotelson,” jelas Conni.

Menurut dia, ekspedisi SJADES juga menemukan empat spesimen Bathynomus pra-dewasa dan muda dari perairan Selat Sunda dan selatan Jawa.

“Spesimen tersebut tidak dapat kami identifikasi ke tingkat jenis (spesies), karena karakter diagnostik jenis biasanya belum berkembang pada tahap pra-dewasa atau lebih muda. Tapi yang pasti spesimen ini bukan Bathynomus raksasa karena adanya perbedaan bentuk ekor, ekor samping dan duri ekor,” kata dia.

Penemuan jenis baru Bathynomus raksasa tersebut telah dipublikasikan dalam jurnal ZooKeys pada 8 Juli 2020.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan