Banner

Presiden Mesir sebut pendapatan Terusan Suez turun 40-50 persen sejak perang Gaza

Sebuah kapal kargo melintas di Terusan Suez di Provinsi Ismailia, Mesir, pada 13 Januari 2024. (Xinhua/Ahmed Gomaa)

Pendapatan Terusan Suez menurun 40-50 persen sejak meletusnya perang di Jalur Gaza, Palestina, dan ketegangan baru-baru ini di Laut Merah yang dipicu oleh serangan dari kelompok Houthi terhadap kapal-kapal di kawasan ini yang memiliki hubungan dengan Israel.

 

Kairo, Mesir (Xinhua) – Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi pada Senin (19/2) mengatakan bahwa pendapatan Terusan Suez telah menurun 40-50 persen sejak meletusnya perang di Jalur Gaza dan ketegangan baru-baru ini di Laut Merah.

Al-Sisi menyampaikan pernyataan tersebut di televisi saat peresmian Pameran Energi Mesir (Egypt Energy Show/EGYPES 2024), yang digelar dari 19 hingga 21 Februari di Kairo dan mengusung tema ‘Mendorong Transisi, Ketahanan, dan Dekarbonisasi Energi’.

Koridor pelayaran itu dulunya menghasilkan 10 miliar dolar AS per tahun bagi Mesir, kata al-Sisi, seraya menambahkan bahwa negara tersebut harus membayar kewajiban finansialnya kepada perusahaan pengembangan dan lembaga pembiayaan.

Sementara itu, al-Sisi mengungkapkan berbagai tantangan yang dihadapi Mesir dan negara-negara Afrika pada umumnya, termasuk mengamankan pasokan energi, mencapai transisi energi, dan mengurangi emisi, mengingat sulitnya kondisi ekonomi yang dihadapi negara-negara di benua tersebut serta meningkatnya biaya teknologi yang signifikan.

Banner

Pada Januari, Chairman Otoritas Terusan Suez (Suez Canal Authority/SCA) Osama Rabie mengumumkan penurunan lalu lintas kapal sebesar 30 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Rabie mengaitkan penurunan tersebut dengan ketegangan di Laut Merah baru-baru ini.

Sejak pecahnya konflik antara Israel dan Hamas pada Oktober tahun lalu, kelompok Houthi di Yaman berulang kali menyerang kapal-kapal di Laut Merah yang memiliki hubungan dengan Israel.

Sebagai respons atas serangan Houthi di kawasan tersebut, Amerika Serikat dan Inggris sejak Januari melancarkan sejumlah serangan udara terhadap lokasi-lokasi militer Houthi di ibu kota Yaman, Sanaa, dan sejumlah provinsi lain yang berada di bawah kendali kelompok tersebut.

Terusan Suez, yang menjadi perlintasan bagi 12 persen perdagangan global, merupakan sumber mata uang asing yang krusial bagi Mesir.

*1 dolar AS = 15.630 rupiah

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan