Pelatihan personel operasional KCJB dimulai di Politeknik Perkeretaapian Indonesia di Kota Madiun, Provinsi Jawa Timur, dengan kelas pertama ini diikuti oleh 170 peserta yang dilatih oleh tim manajemen operasi dan pemeliharaan asal China, serta sejumlah perguruan tinggi dan universitas terkait perkeretaapian China.
Jakarta (Xinhua) – Kelas pelatihan pertama untuk personel operasional dan pemeliharaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dimulai di Politeknik Perkeretaapian Indonesia di Kota Madiun, Provinsi Jawa Timur, pada Senin (27/2).
Lebih dari 170 peserta mengikuti kelas tersebut dan menerima pelatihan untuk posisi masinis kereta rel listrik (electric multiple unit/EMU), operator pusat kendali operasi, tanggap darurat, dan mekanik kereta.
Durasi pelatihan teoretis itu akan memakan waktu satu hingga enam bulan, tergantung pada profesi tertentu. Setelah merampungkan pelatihan teoretis, mereka akan dipersiapkan untuk pelatihan praktik di jalur kereta itu.
Pelatihan ini akan diberikan oleh tim manajemen operasi dan pemeliharaan asal China, serta sejumlah perguruan tinggi dan universitas terkait perkeretaapian China.
Pekerjaan persiapan untuk melatih tiga kelompok pekerja Indonesia lainnya juga telah dimulai, dengan total rencana untuk menyeleksi dan melatih lebih dari 600 personel operasional dan pemeliharaan asal Indonesia.
Saat ini, seluruh pekerjaan sipil tanah dasar, jembatan, dan stasiun telah rampung. Jalur kereta ini dijadwalkan mulai beroperasi pada pertengahan tahun ini.
KCJB, sebuah proyek penting di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI) yang diusulkan China, menghubungkan ibu kota Indonesia, Jakarta, dan ibu kota Provinsi Jawa Barat, Bandung.
Dengan kecepatan yang dirancang mencapai 350 kilometer per jam, KCJB akan memangkas waktu perjalanan Jakarta-Bandung dari tiga jam lebih menjadi sekitar 40 menit.
Laporan: Redaksi