Jakarta (Indonesia Window) – Angka konsumsi listrik per kapita di Indonesia mencapai 1.109 kilowatt jam (kWh) hingga September 2021, menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Angka tersebut sama dengan 92,2 persen dari target 1.203 kWh per kapita, kata Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (21/10).
Pemerintah telah menargetkan angka konsumsi listrik per kapita di Tanah Air mencapai 1.408 kWh pada 2024.
Dalam upaya meningkatkan konsumsi listrik, pemerintah telah menyusun sejumlah strategi untuk menciptakan permintaan baru dengan mendorong penggunaan kendaraan listrik dan kompor listrik.
Pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) menjadi salah satu upaya pemerintah dalam menarik minat masyarakat untuk menggunakan kendaraan listrik.
Kementerian ESDM mencatat saat ini jumlah SPKLU mencapai 187unit yang tersebar di 155 lokasi di seluruh Indonesia.
Di sisi lain, pemerintah berencana mengekspor listrik dari pasokan yang berlebih ke negara tetangga Malaysia dan Singapura melalui program ASEAN Power Grid.
Berdasarkan data PT PLN (Persero) hingga kuartal III 2021, total konsumsi listrik di Indonesia mencapai 187,78 terawatt jam (TWh) atau naik 4,42 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Indikasi ekonomi yang telah pulih terlihat dari pertumbuhan konsumsi listrik di sektor industri yang mencapai 10,63 persen atau sebesar 58.04 TWh dan memiliki pangsa sebesar 30.91 persen dari total konsumsi listrik.
Hal tersebut menjadikan sektor industri di urutan kedua tertinggi pangsa pasar listrik setelah sektor rumah tangga sebesar 46 persen dengan konsumsi listrik sebesar 85.43 TWh.
Laporan: Redaksi