Banner

Konsumsi buah dan sayuran di Italia turun ke rekor terendah akibat inflasi

Foto yang diabadikan pada 12 Agustus 2022 ini menunjukkan sejumlah labu di Mantova, wilayah Lombardy, Italia. (Xinhua/Alberto Lingria)

Konsumsi buah dan sayuran di Italia turun akibat inflasi yang dipicu naiknya harga bahan bakar, dan penurunan produksi pertanian menyusul musim panas yang sangat menyengat dan kering.

 

Roma, Italia (Xinhua) – Konsumsi buah dan sayuran warga Italia pada paruh pertama 2022 mencapai tingkat terendah sejak awal abad ini, demikian disampaikan oleh serikat pertanian utama negara itu pada Selasa (20/9).

Penurunan pembelian produk buah dan sayur di negara Eropa bagian selatan tersebut membuat sekitar 300.000 petani kecil terancam, dan memicu konsekuensi kesehatan jangka panjang bagi para konsumen.

Penjualan 2,6 miliar kilogram buah dan sayuran pada paruh pertama 2022 menandai penurunan sebesar 11 persen dibandingkan periode yang sama setahun lalu, papar serikat pertanian Coldiretti dalam studi yang dilakukan oleh lembaga itu bersama dua asosiasi perdagangan lainnya.

Menurut studi itu, penurunan pembelian terjadi di seluruh penjuru negeri, dengan penjualan zukini turun 16 persen, tomat 12 persen, kentang 9 persen, jeruk 8 persen, dan wortel 7 persen.

Angka penjualan tidak hanya terdampak oleh kenaikan harga yang dipicu oleh meningkatnya harga bahan bakar, tetapi juga penurunan produksi yang disebabkan oleh musim panas yang sangat menyengat dan kering, serta penurunan pendapatan rumah tangga akibat sejumlah faktor ekonomi.

Penghidupan lebih dari 300.000 pertanian kecil kini terancam oleh dampak kenaikan harga energi dan angka penjualan yang lebih rendah, menurut studi itu. Sektor buah-buahan dan sayuran menciptakan sekitar 440.000 lapangan kerja di Italia, mewakili 40 persen tenaga kerja di bidang pertanian di negara tersebut.

Bahkan sebelum penurunan penjualan buah dan sayuran baru-baru ini, warga Italia sudah mengonsumsi buah dan sayuran lebih sedikit daripada jumlah asupan harian yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), urai laporan itu. Rata-rata warga Italia mengonsumsi 273 gram buah dan sayuran per hari, sementara WHO merekomendasikan 400 gram per hari.

Temuan itu diumumkan dalam konferensi yang diadakan oleh Serikat Produsen Buah, Sayuran, dan Buah Jeruk Nasional Italia.

Konsumsi buah dan sayuran di Italia
Foto yang diabadikan pada 12 Agustus 2022 ini menunjukkan jagung di Mantova, wilayah Lombardy, Italia. (Xinhua/Alberto Lingria)

Kekeringan

Lebih dari 200 gletser utama Pegunungan Alpen menghilang di Italia sejak pencatatan dimulai pada 1895, demikian disampaikan kelompok lobi lingkungan Italia, Legambiente, dalam sebuah laporan yang dirilis pada 10 Agustus 2022.

Kurangnya air tawar yang berasal dari cadangan glasial menjadi kontributor utama kekeringan yang melanda sebagian besar Italia dan mengancam mengurangi hasil panen pertanian, terutama di Italia utara, di mana air dari gletser menjadi bagian penting dari ekosistem daerah tersebut, ungkap laporan itu.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan