Direktur FBI peringatkan ancaman meningkat di AS akibat konflik Hamas-Israel

Direktur Biro Investigasi Federal (Federal Bureau of Investigation/FBI) Amerika Serikat (AS) Christopher Wray memberikan kesaksian dalam sidang dengar pendapat di hadapan Komite Kehakiman DPR AS untuk Pengawasan FBI di Washington DC, Amerika Serikat, pada 12 Juli 2023. (Xinhua/Ting Shen)

Konflik Hamas-Israel yang sedang berlangsung meningkatkan potensi ancaman kekerasan di Amerika Serikat ke tingkat yang tinggi yang belum pernah terjadi dalam beberapa tahun.

 

Washington, AS (Xinhua) – Konflik Hamas-Israel yang sedang berlangsung meningkatkan potensi ancaman kekerasan di Amerika Serikat (AS) ke tingkat yang tinggi yang belum pernah terjadi dalam beberapa tahun, demikian diperingatkan Direktur Biro Investigasi Federal (Federal Bureau of Investigation/FBI) Christopher Wray pada Selasa (31/10).

“Kami menilai bahwa aksi Hamas dan para sekutunya akan menjadi inspirasi yang belum pernah terjadi sejak ISIS meluncurkan apa yang mereka sebut sebagai kekhalifahan beberapa tahun yang lalu,” kata Wray saat memberikan kesaksiannya dalam sidang dengar pendapat di Kongres, merujuk pada kelompok radikal Islamic State.

Dikatakan oleh Wray bahwa beberapa organisasi teroris asing telah menyerukan serangan terhadap warga Amerika dan negara-negara Barat sejak konflik terbaru meletus di Gaza pada awal bulan ini, yang meningkatkan ancaman yang ditimbulkan oleh kelompok ekstremis kekerasan di Amerika.

“Kekhawatiran kami yang paling utama adalah bahwa para ekstremis kekerasan, baik perorangan maupun kelompok-kelompok kecil, akan terilhami dari kejadian-kejadian di Timur Tengah dan melakukan serangan terhadap warga AS yang sedang menjalani kehidupan sehari-hari,” ujar Wray.

Namun, dia juga mengatakan bahwa saat ini FBI tidak melacak “ancaman terorganisasi” di dalam AS.

Konflik Hamas-Israel
Sejumlah warga mencari korban selamat di antara puing-puing bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan, pada 31 Oktober 2023. (Xinhua/Khaled Omar)

Kepala FBI itu mengatakan kepada anggota parlemen bahwa ancaman terhadap komunitas Yahudi di Amerika Serikat “mencapai tingkat yang bersejarah.”

Gedung Putih pada Senin (30/10) menyampaikan kekhawatirannya atas laporan insiden anti-Yahudi di beberapa universitas di Amerika Serikat saat eskalasi ketegangan mendorong para pejabat universitas untuk memperketat keamanan.

Dalam kesaksiannya, Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Alejandro Mayorkas juga mengatakan bahwa lembaganya telah merespons peningkatan ancaman terhadap komunitas Yahudi, Muslim, dan Arab-Amerika di seluruh negara itu sejak perang dimulai.

Dia menyoroti bahwa kebencian terhadap siswa, komunitas, dan institusi Yahudi “semakin meningkatkan sentimen antisemitisme yang sudah ada sebelumnya di Amerika Serikat dan di seluruh dunia.”

FBI juga memulai investigasi kejahatan kebencian atas pembunuhan seorang bocah laki-laki Muslim berusia 6 tahun yang menurut polisi ditikam hingga tewas oleh pemilik dari properti yang disewa keluarganya.

“Ini adalah momen yang mengkhawatirkan. Kita berada dalam masa yang berbahaya,” tutur Wray. “Ini bukan saatnya untuk panik, melainkan waktu untuk waspada.”

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan