Banner

Indonesia jajaki kerja sama peternakan dan sekolah kejuruan di Namibia

Duta Besar RI, Wisnu Edi Pratignyo, saat bertemu dengan Gubernur Provinsi Omaheke, Namibia, Pijoo Nganate, di Kota Gobabis pada Kamis (27/10/2022). (Kementerian Luar Negeri RI)

Jakarta (Indonesia Window) – ​Gubernur Provinsi Omaheke, Namibia, Pijoo Nganate, mengundang investor Indonesia untuk kerja sama peternakan di provinsi tersebut, saat menerima Duta Besar RI, Wisnu Edi Pratignyo, di Kota Gobabis pada Kamis (27/10).

“Kami mengundang investor Indonesia untuk pembangunan collection center susu sapi dari peternak dan pusat pengolahan susu sapi serta pengembangan fasilitas pemotongan hewan (abattoir/slaughter house) di Omaheke,” kata Gubernur Nganate dalam pernyataanya yang dilansir Kementerian Luar Negeri RI pada Senin.

Menanggapi undangan kerja sama peternakan tersebut, Duta Besar Wisnu menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Omaheke dapat mengajukan permohonan hibah Pemerintah RI melalui Indonesia AID.

“Pemerintah Indonesia memiliki skema hibah bantuan pembangunan melalui Indonesia Agency for International Development. Untuk memperoleh bantuan tersebut, Pemprov Omaheke dapat menyampaikan proposal yang merinci kebutuhannya,” jelas Wisnu.

Selain berdiskusi tentang potensi peternakan, Dubes Wisnu juga menjelaskan potensi kerja sama di bidang kapasitas sumber daya manusia (SDM) lewat pendidikan kejuruan/vokasi.

Banner

“Indonesia memiliki sekolah kejuruan pada level sekolah menengah/SMK. Siswa SMK dapat memperoleh keahlian praktikal khusus yang mempersiapkan mereka masuk dunia kerja maupun menciptakan usaha sendiri,” ungkap Dubes Wisnu ketika menjelaskan profil dunia pendidikan SMK di Indonesia.

Guna mendalami potensi kerja sama pengembangan pendidikan kejuruan di Namibia, Dubes Wisnu dan Gubernur Pijoo Nganate mengunjungi Vocational Training Center (VTC) Omaheke, Community Skills Development Center (COSDEC) Gobabis, dan Omaheke Innovation Village (O-Space).

VTC memiliki tiga fasilitas pelatihan atau workshops, yaitu administrasi perkantoran, elektronik, dan pendingin udara.

Tahun 2023 VTC akan membuka lokakarya baru di bidang otomotif, kerajinan mengolah kulit dan tata busana, serta teknik fabrikasi, dan COSDEC menawarkan kursus pelatihan untuk administrasi perkantoran, pemasangan pipa dan saluran air, pembuatan tembok, pengelasan/fabrikasi, tata boga, dan kursus mengolah kayu.

Sementara itu, Omaheke Innovation Village (O-Space), yang merupakan inisiatif Pemprov Omaheke untuk mendorong jiwa kewirausahaan dan inovasi, menawarkan pelatihan yang sifatnya berbayar maupun tidak berbayar untuk berbagai kalangan masyarakat.

Baik VTC, COSDEC maupun O-Space bertujuan untuk memberikan keahlian kepada masyarakat, namun fungsinya tidak berjalan optimal karena terbentur kendala keterbatasan jumlah pengajar dan ketersediaan anggaran maupun peralatan.

Banner

Ketiga instansi tersebut mengungkapkan kebutuhan mereka untuk menambah jumlah tenaga pengajar maupun meningkatkan keahlian para pengajarnya.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan