Pada 10 Juli, hari pertama gelombang panas, 15 orang meninggal di Spanyol meninggal akibat kepanasan. Sejak itu, jumlah kematian harian meningkat setiap hari di Spanyol dan Portugal karena suhu melebihi 38 derajat Celsius setiap hari.
Jakarta (Indonesia Window) – Gelombang panas yang melanda sebagian besar Semenanjung Iberia sejak pekan lalu telah menewaskan sedikitnya 1.000 orang di Portugal dan Spanyol, menurut BNO News.
Mayoritas kematian ini terjadi di Portugal di mana 659 kematian tercatat pekan lalu, menurut Direktorat Jenderal Kesehatan Portugal. Setidaknya 368 kematian terjadi di negara tetangga Spanyol dalam periode waktu yang sama.
Pada 10 Juli, hari pertama gelombang panas, 15 orang meninggal di Spanyol akibat kepanasan. Sejak itu, jumlah kematian harian akibat gelombang panas meningkat setiap hari di Spanyol dan Portugal karena suhu panas melebihi 38 derajat Celsius setiap hari.
Suhu di Bandara Adolfo Suárez Madrid–Barajas Spanyol mencapai 42,2 derajat Celsius pada hari Kamis (14/7), yang memecahkan rekor suhu tertinggi yang pernah tercatat di bulan Juli.
Sementara itu, pada hari yang sama, suhu 47 derajat Celsius tercatat di Pinhão, Portugal, memecahkan rekor suhu tertinggi yang pernah tercatat di negara itu pada bulan Juli, menurut badan meteorologi Portugal, Instituto Português do Mar e da Atmosfera.
Rekor Juli sebelumnya di Portugal mencapai 46,5 derajat Celsius yang ditetapkan di Amareleja pada tahun 1995.
Pada hari Ahad (17/7), kota Bilbao, yang terletak di utara Spanyol, mencatat rekor sepanjang masa saat negara itu terus membara. Merkuri tertinggi yang pernah naik di kota oti adalah 42 derajat Celsius pada 26 Juli 1947. Pada Ahad sore, waktu setempat, suhu sudah naik ke 42 derajat Celsius dan mengikat rekor sepanjang masa.
Gelombang panas ini diperkirakan akan meluas ke seluruh Eropa hingga pekan ini dan berpotensi terjadi hingga akhir bulan di beberapa daerah.
“Ada kekhawatiran bahwa panas ini bisa menjadi gelombang panas berdurasi panjang (20 hari atau lebih) untuk banyak lokasi dari Portugal hingga Prancis tengah. Di bagian dalam Eropa tenggara bisa berlangsung selama sisa Juli ini dan berlanjut hingga Agustus,” kata ahli meteorologi senior AccuWeather, Tyler Roys. Daerah yang dilanda panas termasuk lembah Hongaria, Kroasia timur, Bosnia timur, Serbia, Rumania selatan, dan Bulgaria utara.
Tingkat keparahan panas dapat menyaingi gelombang panas 2003 ketika lebih dari 30.000 orang kehilangan nyawa, baik secara langsung maupun tidak langsung, karena panas, menurut Roys. Dia menambahkan bahwa ini bisa menjadi salah satu gelombang panas terburuk di Eropa sejak 1757.
Sumber: https://www.accuweather.com/
Laporan: Redaksi