Banner

Jakarta (Indonesia Window) – Biro Investigasi Federal (FBI) telah merilis dokumen setebal 16 halaman yang baru dideklasifikasi terkait dengan dukungan logistik yang diberikan kepada dua pembajak menjelang serangan teroris 9/11.

Dokumen tersebut menjelaskan kontak yang dimiliki para pembajak dengan rekanan Saudi di AS, namun tidak memberikan bukti bahwa pemerintah Saudi terlibat dalam plot tersebut.

Banner

Dokumen yang dirilis pada peringatan 20 tahun peristiwa 11 September itu adalah catatan investigasi pertama yang diungkapkan sejak Presiden AS Joe Biden memerintahkan peninjauan deklasifikasi materi yang selama bertahun-tahun tidak terlihat oleh publik.

Pemerintah Saudi selalu membantah terlibat dalam kejadian itu.

Kedutaan Saudi di Washington mengatakan pada Rabu pekan lalu bahwa mereka mendukung deklasifikasi penuh dari semua catatan sebagai cara untuk “mengakhiri tuduhan tak berdasar terhadap Kerajaan sekali dan untuk selamanya”.

Banner

Kedutaan mengatakan bahwa setiap tuduhan bahwa Arab Saudi terlibat adalah “sangat salah”.

Biden pekan lalu memerintahkan Departemen Kehakiman dan lembaga lain untuk melakukan tinjauan deklasifikasi dokumen investigasi dan merilis apa yang mereka bisa selama enam bulan ke depan.

Dokumen 16 halaman itu dirilis pada Sabtu malam (11/9), beberapa jam setelah Biden menghadiri acara peringatan 9/11 di New York, Pennsylvania, dan Virginia Utara.

Banner

Kerabat korban sebelumnya keberatan dengan kehadiran Biden di acara-acara seremonial selama dokumen tetap dirahasiakan.

Dokumen-dokumen tersebut dirilis pada saat yang sulit secara politik bagi AS dan Arab Saudi, dua negara yang telah menjalin aliansi strategis, khususnya dalam masalah kontra-terorisme.

Namun, laporan komisi 9/11 menemukan “tidak ada bukti bahwa pemerintah Saudi sebagai institusi atau pejabat senior Saudi secara individual mendanai” serangan yang didalangi Al-Qaida itu.

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan