Pengiriman gandum gratis dari Rusia dan Turki ke negara-negara yang membutuhkan akan mencakup Djibouti, Somalia dan Sudan.
Jakarta (Indonesia Window) – Rusia dan Turki telah mencapai kesepakatan untuk mengirimkan gandum secara gratis ke negara-negara yang membutuhkan termasuk Djibouti, Somalia dan Sudan, kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Jumat (4/11).
Presiden Rusia Vladimir Putin “mengatakan kepada saya selama percakapan telepon kami bahwa kami harus mengirim gandum secara gratis ke negara-negara termasuk Djibouti, Somalia dan Sudan. Kami telah setuju,” kata Erdogan dalam pidato yang disiarkan di televisi.
“Kami sepakat untuk membahas ini secara luas pada KTT G20” di Indonesia, tambahnya.
“Kami akan memastikan bahwa pengiriman biji-bijian mencapai semua negara yang membutuhkan, terutama Somalia, Djibouti dan Sudan, yang sedang berjuang dengan krisis pangan yang serius dan kelaparan.”
Rusia kembali ke kesepakatan gandum pekan ini yang memungkinkan ekspor Ukraina melewati Laut Hitam.
Perjanjian Juli, yang ditengahi oleh PBB dan Turki, akan diperbarui pada 19 November, tiga hari setelah KTT G20 berakhir di Bali.
Putin telah berulang kali mengkritik perjanjian tersebut.
Pada hari Kamis (3/11), Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan negaranya tidak akan ambil bagian dalam G20 jika Putin hadir. Sementara itu, pemimpin Rusia belum mengkonfirmasi apakah dia akan melakukannya atau tidak.
Salah satu pengekspor biji-bijian terbesar di dunia, Ukraina terpaksa menghentikan hampir semua pengiriman setelah Rusia menyerbu negara itu pada 24 Februari.
Putin menegaskan bahwa biji-bijian terutama masuk ke negara-negara Eropa, bukan negara-negara miskin.
Ukraina dan negara-negara Eropa membantah tuduhan tersebut.
Gandum Ukraina tiba di Kenya
Pada 18 Oktober lalu Kenya menerima kiriman pertama gandum Ukraina sejak terhenti pada Februari.
Gandum yang dibawa oleh kapal bernama ‘Super Henry’ itu berlabuh di Pelabuhan Mombasa pada Ahad (16/10) dengan mengangkut 51.400 ton gandum Ukraina.
Duta Besar Ukraina untuk Kenya Andrii Pravednyk menyambut baik kapal tersebut dan menyaksikan penurunan muatan gandum.
“Saya rasa sangat penting bahwa kapal pertama ini akhirnya tiba di Kenya. Dan seperti yang mungkin sudah Anda dengar, kapal ini mengangkut 51,4 ribu metrik ton gandum yang akan memungkinkan Kenya mengatasi tantangan ketahanan pangan. Namun, hal baik lainnya adalah dua kapal lagi sudah meninggalkan pelabuhan Ukraina. Satu kapal berangkat dua hari lalu dengan mengangkut berat total 53,8 ribu metrik ton gandum, sementara kapal ketiga berangkat kemarin dengan mengangkut 23,3 ribu metrik ton gandum.”
Menurut statistik Ukraina, pada 2021 Ukraina mengekspor rekor 355.500 metrik ton gandum ke Kenya.
Tahun lalu, Kenya mengimpor sekitar 2,4 juta ton gandum.
Berdasarkan Laporan Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Agustus 2022, sebanyak 4,1 juta warga Kenya menderita rawan pangan akut, yang membutuhkan tindakan tegas dan segera.
Sumber: AFP; Xinhua
Laporan: Redaksi