Banner

Jakarta (Indonesia Window) – Ekonom sekaligus Direktur Center of Sustainable Development Columbia University, Jeffrey D. Sachs, meminta Presidensi G20 tahun 2022 yang dipimpin oleh Indonesia agar mendorong negara-negara maju menyediakan 100 miliar dolar AS untuk penanganan perubahan iklim.

“Sekarang, kita memiliki kesempatan dengan kepemimpinan Indonesia di G20 untuk mengatakan kepada negara maju bahwa kita tidak bisa mengabaikannya. Anda (negara maju) harus membantu membayarnya,” katanya dalam Mandiri Investment Forum 2022 di Jakarta, Rabu.

Sachs menyatakan negara maju yang membawa emisi karbon ke dunia dengan berbagai inovasi teknologinya telah menyebabkan suhu Bumi global naik.

Di sisi lain, negara-negara maju tersebut tidak bersedia memenuhi komitmennya dalam menyediakan dana sebesar 100 miliar dolar AS sebagai pertanggungjawaban atas apa yang telah dilakukannya terhadap Bumi.

Padahal, menurut Sachs, dana sebesar 100 miliar dolar AS hanya satu persen dari pendapatan global yang masih sangat jauh dari total dana yang dibutuhkan untuk mengatasi perubahan iklim.

“Negara kaya-lah yang membawa emisi ke dunia, tapi mereka tidak setuju untuk menyediakan 100 miliar dolar AS yang merupakan dari output dunia dan mereka belum memenuhi janji mereka,” tegasnya.

Karenanya, Indonesia sebagai Ketua Presidensi G20 harus mampu mendorong negara maju seperti China, Amerika Serikat, maupun Eropa untuk segera menyediakan dana tersebut.

Sachs menegaskan bahwa kerja sama dan sinergi merupakan kunci utama dalam mengatasi isu perubahan iklim, terutama dengan mengolaborasikan potensi yang dimiliki oleh negara-negara maju.

“Mari kita minta mereka kerja sama dengan mendanai beberapa pembangunan-pembangunan hijau. Indonesia berteman dengan semua, jadi ini bukan memilih satu dari lainnya. Kita tidak bisa lari dari perubahan iklim tapi kita bisa bersama dalam pendanaan,” tuturnya.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan