Jakarta (Indonesia Window) – Pemerintah Taiwan mengumumkan bahwa tidak ada kasus infeksi COVID-19 lokal selama lebih dari 210 hari, sebut pernyataan dari Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taiwan (TETO) yang diterima di Jakarta, Rabu.
Sejak pandemik COVID-19 Wuhan melanda dunia, ada 55 juta kasus dan lebih dari 1,34 juta kematian yang terkonfirmasi secara global.
Hingga pekan ini, Taiwan hanya mengonfirmasi 603 kasus, 55 di antaranya adalah infeksi lokal, kurang dari 50 orang dirawat di rumah sakit atau dirawat di ruang isolasi, dan hanya tujuh orang yang meninggal, sebut pernyataan tersebut.
Keberhasilan Taiwan menangani pandemik disebabkan respons cepat dari pemerintah dan transparansi informasi.
Pemerintah Taiwan yang demokratis setiap saat selalu memberikan informasi yang terbuka dan transparan, serta mengumumkan situasi pandemik terbaru dan sumber dari setiap kasus, kontak dan proses tindak lanjut. Dengan car aini pemerintah mendapatkan kepercayaan dari rakyatnya.
Daniel Twining, Ketua International Republican Institute (IRI), belum lama ini menyatakan bahwa dilihat dari berbagai sudut pandang, kinerja anti-pandemik Taiwan lebih baik dari pada China, termasuk jumlah kematian secara keseluruhan, dampak ekonomi, penghormatan terhadap hak asasi manusia dan lainnya, dengan tetap menjaga kehidupan demokrasi.
Menurut pernyataan TETO, masyarakat Taiwan sama seperti masyarakat Indonesia yang memiliki semangat untuk saling membantu.
Masyarakat Taiwan juga memahami bahwa ketika penyakit menular sedang mewabah, menolong sesama manusia adalah membantu diri sendiri juga.
Tanpa paksaan pemerintah, masyarakat menunjukkan tingkat pemahaman demokrasi yang tinggi dan memiliki semangat gotong royong, serta dengan sukarela mematuhi berbagai langkah pencegahan pandemik dengan sering mencuci tangan, memakai masker kesehatan dan mengurangi pertemuan yang ramai.
Tingkat pemahaman demokrasi yang tinggi dari rakyat dan kebijakan yang benar dari pemerintah telah mengalahkan pandemik, sebut pernyataan tersebut.
Teknologi informasi juga menjadi kunci penentu keberhasilan pencegahan pandemik Taiwan.
Markas Komando Pandemik Pusat Taiwan menggunakan ponsel untuk melacak seluruh penumpang yang masuk ke Taiwan, dan secara ketat memberlakukan tindakan karantina 14 hari.
Selain itu, banyak aplikasi yang dikembangkan bagi publik untuk memeriksa persediaan masker kesehatan dan peringatan pengumpulan kerumunan, telah berhasil mengendalikan pandemik.
Dengan upaya-upaya tersebut, Taiwan tidak pernah menerapkan lockdown atau karantina wilayah, namun menciptakan keajaiban pencegahan pandemik sejak merebaknya COVID-19 di Wuhan.
Pengakuan
Kinerja pencegahan pandemik Taiwan terlihat jelas bagi semua orang, dan juga telah diakui oleh para akademisi.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat telah mencantumkan Taiwan sebagai daerah berisiko sangat rendah.
Journal of American Medical Association menggambarkan strategi sukses Taiwan sebagai contoh teladan bagaimana masyarakat dapat dengan cepat menanggapi krisis dan melindungi kepentingan warganya.
Dalam evaluasi 75 entitas ekonomi Bloomberg Economics Amerika Serikat, kinerja pencegahan pandemik Taiwan menempati urutan pertama.
CNN baru-baru ini memuji keberhasilan Taiwan dalam pencegahan pandemik dan menjadi contoh bagi masyarakat global.
Majalah Time bahkan menyebut Taiwan sebagai contoh teladan pencegahan pandemik, yang telah memecah rekor terbaik dunia dalam upaya pencegahan pandemik, dengan tidak ada kasus infeksi lokal selama lebih dari 210 hari.
Laporan: Redaksi