Banner

COVID-19 – 40.000 dosis vaksin berbayar tersedia di enam kota

PT Kimia Farma Diagnostika menyediakan 40.000 dosis vaksin COVID-19 berbayar untuk tahap pertama, di enam kota di Pulau Jawa dan Bali. (Mufid Majnun on Unsplash)

Jakarta (ANTARA) – PT Kimia Farma Diagnostika menyediakan 40.000 dosis vaksin COVID-19 berbayar untuk tahap pertama, di enam kota di Pulau Jawa dan Bali.

Perusahaan farmasi tersebut membuka delapan titik penjualan vaksin COVID-19 melalui jaringan klinik di Jakarta, Bandung (Jawa Barat), Solo dan Semarang (Jawa Tengah), Surabaya (Jawa Timur), serta Bali, kata Plt Direktur Utama Kimia Farma Diagnostika Agus Chandra dalam konferensi pers virtual, Ahad.

“Di masing-masing titik kami siapkan 5.000 dosis, sambil melihat animo dan demand masyarakat,” ujarnya.

Pemerintah mengatur bahwa harga vaksin berbayar per dosis sebesar 321.660 rupiah, ditambah harga layanan 117.910 rupiah, sehingga harga per dosis vaksin yang dibebankan kepada penerima adalah 439.570 rupiah per dosis.

Dengan dua suntikan vaksin, maka harga paket lengkap vaksin berbayar sebesar 879.140 rupiah per orang.

Kimia Farma Diagnostika yang menyediakan vaksin impor Sinopharm akan membuka layanan bagi masyarakat mulai Senin (12/7).

Perusahaan yang merupakan unit usaha PT Kimia Farma (Persero) tersebut adalah pelaksana kegiatan vaksinasi gotong royong individu untuk masyarakat umum yang tidak terdaftar di badan usaha dan badan hukum.

Selain menyediakan vaksin di klinik, Kimia Farma Diagnostika juga akan memperluas jangkauan penyediaan vaksin berbayar mulai dari bandara hingga ke pusat-pusat perbelanjaan di berbagai kota besar setelah pemerintah mencabut kebijakan PPKM (Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Darurat.

“Vaksinasi ini opsional (pilihan), tidak wajib, masyarakat bisa memilih karena tidak semua orang bisa terdaftar di badan usaha atau badan hukum,” kata Agus.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan